Lilia mengangguk singkat dan berkata dengan ringan: "Kalau kamu memang merasa pusing, sebaiknya kamu duduk saja. Tidak ada siapapun yang memintamu melayani Kak Mike."
Setelah mengatakan itu, Lilia menoleh ke arah Jean.
"Jean, bagaimana kita berjalan-jalan sejenak? Taman di rumah ini benar-benar indah." Usulnya sambil tersenyum polos. Namun matanya mengatakan kalau dia sudah muak dengan akting Leila.
"Baiklah." Jean bangkit dari kursinya dan mengulurkan tangan pada Lilia.
Pria itu menarik Lilia berdiri, lalu langsung melingkarkan lengannya di pinggang istrinya. Sikap Jean yang protektif membuat Lilia merasa aman dan tenteram, seolah semuanya akan baik-baik saja.
Jean menatap Lilia dengan tatapan memanjakan, lalu dia mengalihkan pandangannya pada Leila. Mata pria itu berubah gelap dan dingin, membuat Leila buru-buru menundukkan kepalanya.
