Ketika Lilia dan pria itu pergi dari Kedai Kopi Lia, waktu sudah menunjukkan hampir pukul delapan malam.
Seluruh kota kecil itu tenggelam dalam suasana yang redup dan lembab. Ada beberapa lampu jalan di tepi sungai yang mengalir di bawah jembatan, memantulkan cahaya keemasan di atas permukaan air.
Lilia meraih tangannya dan menyusuri jalan berbatu. Lingkungan sekitarnya sangat sunyi, hanya suara langkah kaki dengan ritme teratur yang bisa terdengar. Semua toko sudah menutup gerbang mereka dan gang-gang kecil tersembunyi di balik gelapnya malam. Cahaya lampu jalan hanya bisa menerangi mulut gang-gang tersebut.
Jean berjalan perlahan sambil melirik ke salah satu gang yang ujungnya tidak terlihat itu. Dia menarik Lilia ke dalam pelukannya dan mengusap-usap bahunya. "Apakah kamu kedinginan?" Tanya Jean khawatir.