Lilia berkata dengan suara tenang, "Aku baru saja kembali dari Surabaya pagi ini. Aku ada sedikit urusan dengan Keluarga Widjaya, jadi aku mengambil cuti untuk beberapa hari."
Harold tidak berbicara lagi, tapi dia hanya menghela nafas dan menutupi wajahnya. Tangan pria itu menyembunyikan lingkaran hitam yang terlihat jelas di bawah matanya. Setelah sekitar beberapa menit, Harold menarik kerah kemejanya dengan kesal. Dia mengeluarkan kotak rokok dan menaruh sebatang rokok di bibirnya.
Kemudian pria itu berbicara dengan nada dingin, "Aku mengirimmu ke sini untuk syuting film. Jangan biarkan para idiot itu mengacaukan kesempatan ini."
Lilia menatap Harold saat pria itu menundukkan kepala dan menyalakan rokoknya. Model itu mengangguk dengan tenang. "Ya, aku setuju denganmu."
Harold mengangkat wajah dan menatapnya, "Lalu apa yang akan kamu lakukan soal ini?"
