"Tidak, terima kasih." Jawaban Lilia yang pendek itu membuat Sara tertegun selama sesaat.
Lilia benar-benar tidak ingin membicarakan apapun dengan Sara. Tidak hanya wanita itu tidak dapat dipercaya, tapi dia hampir yakin kalau ada jebakan di balik 'pembicaraan' mereka malam ini. Penempatan waktu untuk kemunculan Sara di kamar mandi ini terlalu bagus. Wanita itu pasti sengaja mengikuti Lilia dari aula tadi.
Dia bertanya-tanya apakah Sara sebenarnya seorang masokis yang menikmati dihina dan dipermalukan oleh orang lain. Lilia membuka pintu kamar mandi itu secelah lebih lebar dari sebelumnya. Namun Sara tidak berniat melepaskan Lilia begitu saja.
"Kenapa kamu begitu tergesa-gesa untuk kembali? Apa kamu ingin segera kembali menemani Tuan Muda Jean?" Tanya Sara dengan nada mengejek. "Kalau begitu, kamu lebih bodoh dari yang kukira! Apa kamu pikir hanya karena kamu bisa hadir di acara malam ini, Keluarga Widjaya akan mengakuimu? Yang benar saja!"