Keesokan paginya, Lilia membuka kelopak matanya yang terasa berat. Suara kicauan burung di luar jendela memberitahunya kalau hari sudah pagi. Lilia mengangkat pandangannya dan melihat wajah Jean yang masih tertidur lelap.
Wajah pria itu membuat Lilia teringat pada punggung Jean, yang penuh dengan berbagai bekas luka mengerikan. Bekas luka itu mencerminkan siksaan dan aniaya yang dialami Jean 14 tahun yang lalu.
Ketika Lilia melihat bekas luka di punggung Jean semalam, dia hanya bisa memeluk pria itu semakin erat. Jemarinya menyusuri bekas luka kasar yang merusak permukaan kulit Jean yang mulus. Lilia berharap dia dapat memutar balik waktu dan menolong anak laki-laki itu sebelum luka-luka ini terukir di punggungnya.