Lilia mengintip dari balik semak-semak dengan penuh rasa takut. Setelah memastikan bahwa para pria itu masih sibuk bertengkar, dia mulai bergerak.
Lilia melepaskan tas ranselnya dan membukanya dengan perlahan, berhati-hati agar tidak membuat suara sekecil apapun. Kemudian dia mengeluarkan sebatang cokelat dan botol minumnya. Lilia menduga kalau anak itu pasti kelaparan setelah berlari-lari kencang sejak tadi. Dia membuka bungkus cokelat itu dan mematahkannya menjadi potongan kecil sebelum menyuapkannya ke mulut anak itu.
Namun anak laki-laki itu tidak segera menerimanya. Dia mengatupkan mulutnya rapat-rapat, seolah dia tidak dapat mempercayai makanan yang diberikan orang lain.
Lilia bergantian menatap anak itu dan cokelat di tangannya. Dia mengerutkan kening sambil memutar otak, berusaha mencari cara agar anak itu mau memakan cokelatnya. Akhirnya Lilia mematahkan potongan cokelat itu menjadi dua bagian, lalu dia memakan potongannya di depan anak itu.