Lilia menelengkan kepala saat mendengar jawaban itu. Apakah Jean takut kalau dia terpengaruh oleh mimpi buruknya barusan?
Wanita itu meletakkan sendoknya dan bangkit dari sofa, lalu pindah ke samping Jean. Dia memeluk sebelah lengan pria itu sambil menatap lurus ke suaminya. Mata Lilia terlihat sejernih langit malam dan penuh tekad kuat.
"Aku akan baik-baik saja." Lilia menegaskan. "Jean, kamu tidak perlu khawatir tentang aku. Kurasa aku mengalami mimpi buruk karena kondisi jalan yang tidak rata, sehingga tidurku kurang nyenyak. Tapi aku seratus persen baik-baik saja, jadi kamu tidak boleh memasang wajah muram seperti itu!"
Lilia mengakhiri ucapannya dengan mengulurkan tangan dan mengetuk kening Jean, yang dipenuhi kerutan. Dia tersenyum jahil saat mata pria itu melebar penuh keterkejutan. Detik berikutnya, ekspresi gelap di wajah Jean meleleh lenyap, digantikan oleh kelembutan yang biasanya.