Saat semua aktor, asisten mereka, dan para kru film telah berkumpul, ruangan rapat yang besar itu terlihat penuh sesak. Lilia memandang berkeliling sambil mengerutkan kening. Dia melihat ada banyak anggota kru yang berdiri di belakang ruangan. Mereka semua membawa buku catatan dan bolpen, seolah akan mengikuti seminar kuliah.
Lilia merasa bahwa situasi ini aneh. Kenapa mereka perlu mengumpulkan semua orang di sini hanya untuk berdiskusi tentang naskah film? Dia tidak menyuarakan kecurigaannya, tapi Lilia terus melirik ke sekelilingnya dengan was-was.
Sepuluh menit kemudian, semua orang sudah berkumpul. Louis dan asistennya merupakan orang terakhir yang memasuki ruangan. Mereka diikuti oleh dua orang pendatang baru.
Salah satunya adalah pria paruh baya berusia sekitar lima puluh tahun. Pria dengan perut buncit itu mengenakan kaus putih bergaris biru dan celana jins. Pakaiannya yang santai terlihat mencolok di antara semua orang.