Setelah memprint informasi itu sebanyak tiga rangkap, sesuai perintah Alan, Rachel memastikan bahwa dia tidak meninggalkan jejak apapun. Kemudian dia membayar sang pemilik toko sebelum pergi. Tujuan Rachel berikutnya adalah apotek. Dia tidak tahu obat sakit perut macam apa yang dibutuhkan Alan, jadi dia membeli tiga jenis obat yang berbeda. Barulah dia kembali ke hotel.
Saat Rachel tiba di depan kamar nomor 2089, sudah lima belas menit berlalu sejak Alan memberinya tugas itu. Dia menarik nafas dalam-dalam sebelum membunyikan bel kamar. Beberapa detik kemudian, pintu kamar itu berayun terbuka. Bau rokok yang kuat langsung menyerbu hidung Rachel.
Dia mengangkat wajah dan melihat Alan, yang membukakan pintu. Rachel menyodorkan barang-barang yang diminta oleh pria itu. "Pak Alan, ini laporan dan obat sakit perut yang Anda minta." Katanya.
Alan hanya melirik benda-benda itu tanpa mengambilnya. "Masuklah." Perintahnya pendek.