Julius tertegun saat mendengar keseriusan dalam suara Lilia. Dia berusaha meringankan suasana dengan berkata ringan, "Tentu saja aku akan membantumu! Kamu tidak perlu berbicara seformal itu padaku. Jadi, apa yang kamu butuhkan?"
Lilia terdiam sejenak sebelum menjawab, "…aku ingin melakukan tes DNA."
Setelah mengatakan itu, Lilia hanya dapat mendengar keheningan di ujung telepon untuk waktu yang lama. Dia sampai mengecek apakah teleponnya masih tersambung atau tidak. Apakah Julius marah padanya karena meragukan hubungan darahnya dengan Sylvia? Mungkinkah pamannya itu takkan mau membantunya?
Tepat saat Lilia akan menyerah dan menarik kembali permintaannya, dia mendengar helaan nafas berat dari ujung lain telepon.
"Lilia, bisakah kamu datang ke universitasku? Kurasa kita perlu membicarakan ini secara langsung dan bukan melalui telepon." Ucap Julius.
"Iya, aku akan segera ke sana." Jawab Lilia lega. Setidaknya pamannya tidak langsung menolak permintaannya.