Jean tidak melepaskan Lilia sampai wanita itu kehabisan nafas.
Dia menyandarkan kepalanya di dada bidang Jean sembari mengatur nafasnya dengan susah payah. Ini pertama kalinya pria itu menciumnya dengan penuh hasrat yang tak terkendali.
"Apa kamu ingin mencoba merokok?"
Hembusan nafas Jean di telinga Lilia membuat tubuh wanita itu gemetar. Suara berat Jean diwarnai ketidaksetujuan. Lilia perlahan menggelengkan kepala tanpa benar-benar memahami pertanyaan Jean. Otaknya masih meleleh setelah ciuman yang luar biasa itu dan pipinya merona seperti habis minum anggur.
Selama beberapa saat, keduanya tidak mengatakan apa-apa. Lengan Jean memeluk erat tubuh Lilia dan melindunginya dari angin malam yang menggigit. Lilia membenamkan wajahnya di dada pria itu, lalu menarik nafas dalam-dalam. Aroma tubuh Jean yang tidak asing memberi Lilia perasaan damai.
Dia bukannya ingin mencoba merokok, tapi dia hanya ingin lebih dekat dengan Jean dan memahami perasaan pria itu.