Ketika hanya tersisa Lilia dan Merry di dalam ruang makan itu, barulah Merry menunjukkan isi hatinya yang sebenarnya.
"Kak Lilia…!" Merry menghambur ke wanita itu dan memeluknya erat-erat. "Aku benar-benar tidak ingin meninggalkanmu! Kakak baru saja mulai berakting dan karirmu sebagai model juga sedang melejit! Aku…Aku ingin menemanimu sampai akhir…!" Ucapnya dengan suara bergetar.
Lilia balas memeluk tubuh mungil wanita muda itu. Dia mengelus-elus punggung Merry sambil berkata dengan nada menenangkan, "Aku juga tidak ingin berpisah darimu, Merry. Bagiku, tidak ada asisten yang dapat menggantikan posisimu."
"Kalau begitu…!" Merry mengangkat wajahnya dengan penuh harapan.