Suara lantang itu membuat percakapan Lilia dan Vivi terhenti. Kedua wanita itu pun bertukar pandang dengan bingung. Restoran suki ini sudah berdiri sejak lama dan para pelanggannya kebanyakan adalah orang-orang berkelas. Ini pertama kalinya mereka mendengar seseorang membuat keributan di restoran ini. Memangnya orang macam apa yang datang kesini dan berbicara dengan tidak sopan seperti itu?
Karena rasa penasarannya terpancing, Vivi menutup mulutnya dan memberi isyarat agar Lilia juga tidak bersuara sedikitpun. Vivi lalu berdiri dari bantal tempatnya duduk. Perlahan lahan, dia mengendap-endap ke pintu dan menempelkan telinga pada permukaannya.
Lilia tetap duduk terdiam, dan hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku sahabatnya yang satu itu. Memang, Vivi punya rasa penasaran yang terkadang kelewat besar.