Lilia menoleh ke arah Jean, yang duduk di balik meja kerja. Kemudian barulah dia menyadari betapa dinginnya lantai di bawah kakinya.
"Ini tidak terlalu dingin, kok." Sergah Lilia sambil melanjutkan langkah ke arah jendela di belakang meja kerja Jean. "Tidak biasanya kamu merokok sebanyak ini. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Lilia bertanya, matanya tertuju ke atas meja.
Asbak yang terbuat dari kristal itu penuh dengan puntung rokok. Salah satu rokok itu masih berasap. Sepertinya Jean buru-buru mematikan rokok itu ketika Lilia mengetuk pintu barusan.
Sebelum Lilia mencapai jendela, Jean mengulurkan tangannya dan menarik Lilia ke dalam pelukannya. Lebih tepatnya, pria itu mendudukkan Lilia di pangkuannya. Walau mereka sudah pernah melakukan ini di kantor Jean, wanita itu tetap meronta dan berusaha melepaskan diri. Bau rokok yang kuat bercampur dengan aroma musim semi yang samar-samar terasa memabukkan bagi Lilia.