Ketika hari mulai menjelang malam, Suster Mei sedang sibuk memasak makan malam di dapur. Lilia awalnya menawarkan diri untuk membantu, tapi dia diusir secara halus dari sana. Akhirnya Lilia kembali berbaring di sofa ruang duduk dengan ekspresi bosan.
Dari posisinya yang nyaman itu, Lilia dapat melihat langit yang berwarna kemerahan. Cahaya matahari senja menembus masuk melalui jendela dan mewarnai seluruh isi ruangan keemasan itu. Suasana yang sunyi dan damai membuat mata Lilia perlahan terpejam.
Dia merasa heran dengan dirinya sendiri. Biasanya Lilia tidak mudah mengantuk di sore hari, namun kali ini matanya terasa begitu berat. Mungkin ini karena dia hampir tidak tidur semalaman, membaca cara merayu suaminya—
Dalam sekejap, mata Lilia terbuka lebar dan rasa kantuknya lenyap. Dia terduduk di sofa, lalu melirik ke luar jendela. Masih ada waktu untuk melakukan rencana yang disusunnya semalam.