Ketika para pria itu membawa paksa Merry menjauh dari lantai dansa, wanita itu meronta-ronta dan berteriak meminta pertolongan. Namun suaranya tidak dapat mengalahkan suara musik yang menggelegar.
Dalam hatinya, Merry dipenuhi penyesalan. Memang benar pepatah yang mengatakan kalau penyesalan datang terlambat. Dia menyesal karena tidak mendengarkan peringatan Clifford dan tetap memaksa pergi ke bar. Merry berdoa dengan sepenuh hati agar seseorang muncul dan menolongnya, tapi tidak ada seorang pun di sini yang peduli pada situasi Merry.
Para pria itu menyeret Merry ke dalam toilet pria. Dia berusaha melawan dengan memukul, menendang, dan berteriak sampai tenggorokannya sakit, namun Merry tidak dapat menang melawan tenaga empat pria sekaligus. Ketika mereka memojokkan Merry dan mulai melucuti pakaiannya, wanita itu merasakan keputusasaan yang hebat.