Panggilan sayang itu membuat tubuh Lilia membeku. Dia perlahan menoleh dan bertatapan dengan Jean. Pria yang selalu terlihat tampan itu kini tampak lelah. Wajah Jean kusut dan ada lingkaran hitam di bawah matanya, menunjukkan kalau pria itu tidak tidur semalaman.
"Apa yang terjadi padaku?" Lilia bertanya, namun suaranya serak dan sengau. Tenggorokannya terasa kering dan kasar seperti baru menelan pasir.
Jean menuangkan segelas air hangat dari termos yang ada di atas meja. Kemudian dia membantu Lilia duduk sebelum menyodorkan gelas itu.
"Kamu demam tinggi semalam." Ucap Jean singkat.
Setelah Lilia menghabiskan air dalam gelas itu, tenggorokannya terasa lebih baik. Dia menyentuh dahinya untuk mengecek suhu tubuhnya. "Sepertinya demamku sudah turun." Lilia berkata sambil mengembalikan gelas itu kepada Jean.
Jean menaruhnya di atas meja, lalu dia juga mengulurkan tangan dan menyentuh dahi Lilia dengan punggung tangannya. Dia mengangguk saat merasakan suhu Lilia sudah kembali normal.