Lilia perlahan mengangkat wajahnya saat mendengar ucapan Jean. Satu-satunya sumber pencahayaan di kamar itu adalah cahaya redup dari lampu dinding, sehingga Lilia hanya bisa melihat mata biru gelap Jean.
Jean menghela napas dan melingkarkan lengannya di sekeliling bahu Lilia. Dia menarik wanita itu ke dalam dekapannya. Aroma Lilia yang seharum bunga menggelitik hidung Jean, membuat pria itu mempererat pelukannya.
"Apa kamu tidak terbiasa tidur bersama orang lain?" Bisiknya di telinga Lilia.
Lilia membenamkan wajahnya di dada Jean. "Iya." Jawabnya dengan suara yang teredam.
Jean meletakkan dagunya di atas kepala Lilia sebelum bertanya lagi, "Tidakkah kamu pernah tidur bersama adikmu?"