Tatapan Rachel tampak tajam saat dia berbicara. Setelah mengalami hidup yang sulit selama bertahun-tahun, dia bukan lagi gadis muda yang naif dan tidak tahu apa-apa. Dia tidak cukup baik untuk memaafkan mantannya begitu saja. Rachel bersumpah dia akan mengambil kembali semua hal yang menjadi haknya!
Lilia mendengarkan pembicaraan mereka, namun tatapannya tertuju pada layar ponselnya. Keheningan Lilia menarik perhatian kedua sahabatnya.
Vivi dan Rachel berhenti mengobrol dan menoleh ke arah Lilia. Wanita itu terlihat mencurigakan karena dia tersenyum-senyum sendiri sambil menatap ponselnya.
Bibir Vivi melengkung membentuk senyum jahil. "Nona Lilia, siapa yang Anda ajak bicara di tengah malam seperti ini? Perlukah kulaporkan pada Presiden Jean?" Goda Vivi.