Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

mode magz

Rahma_Fuji_Lestari
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.8k
Views
Synopsis
park Chanyeol tak pernah menyangka jika kepindahannya menjadi pimpinan redaksi di mode Magz Korea membuatnya akhirnya mengenal si karyawan magang bernama Byun Baekhyun yg akhirnya sering membuatnya sakit kepala... "aku hanya penasaran bukan jatuh cinta"

Table of contents

Latest Update1
SATU4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - SATU

****

Park chanyeol terbangun dengan kepala seperti di hantam palu saat telinganya mendengar suara bel pintu berbunyi beberapa kali.Ia mengerang sambil membuka matanya dengan susah payah. Hal pertama yang ia sadari adalah keadaan kamarnya yang terang benderang dengan jendela yang masih terbuka lebar. Ia melirik jam kecil di meja samping tempat tidur. 20.33. siapa idiot yang menyembunyikan bel dan mengganggu istirahatnya? Seingatnya belum 24 jam ia menginjakkan kaki di korea tapi kenapa sudah ada saja yang bertamu? Ia masih sangat lelah, dan badannya menolak untuk bergerak, penerbangan dari manhattan ke seoul membuat energinya terkuras habis dan ia merasa jetlag, tapi ia tak bisa untuk tidak peduli pada bunyi bel yang semakin lama semakin berbunyi dengan sangat menyebalkan hingga membuat kepalanya semakin berdenyut sakit. Awas saja jika yang datang itu adalah pengantar pizza yang salah alamat atau petugas pembersih toilet, ia akan menenggelamkan mereka di kolam apartment.

Pria tinggi itu memaksakan diri bangun lalu bergegas turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar menyeberangi ruang tamu yang ternyata gelap gulita.Ia menekan saklar lalu berjalan menuju pintu, menekan intercom lalu bertanya dengan suara serak "siapa ini?"

Suara pria menjawab "ini aku"

Chanyeol mengernyit bingung, otaknya belum sepenuhnya bekerja jadi ia tidak bisa menebak suara siapa itu "aku siapa?"

"adik sepupumu"

Ia menaikkan alis "Oh Sehun…"

"ya ini aku cepat buka pintunya disini dingin sekali"

Chanyeol segera menekan tombol untuk membuka pintu bawah lalu tak lama kemudian seorang pria dengan wajah es nya menatap chanyeol kesal.

"lama sekali aku hampir mati membeku karena menunggumu"

"seingatku aku tak pernah memintamu untuk datang" jawab chanyeol ketus sambil berlalu menuju dapur, mendudukan diri di salah satu kursi tinggi di depan meja bar memandangi sehun yang sedang membuka coat panjangnya lalu menyampirkannya di salah satu kursi.

"jika bukan Karena kyungsoo noona yang memaksaku untuk datang kesini Aku juga tidak akan mau"

"Aku belum memberitahunya jika Aku kembali Hari ini, bagaimana dia bisa tahu?"

Sehun memutar bola matanya malas

"kau seperti tidak tahu kekasihmu sendiri saja hyung.. bahkan jika kau bersembunyi dalam lubang semut sekalipun dia pasti akan tahu"

Chanyeol mendengus pelan mendengar kata kekasih dilontarkan oleh sehun tentang kyungso. gadis bermata bulat dan berwajah cantik, puteri tunggal JEC group itu memang sering di sebut – sebut sebagai kekasih dari seorang park chanyeol.Mereka tumbuh bersama semenjak usia masih di hitung jari, berada dalam lingkungan dan sekolah yang sama, dengan background keluarga yang juga sama – sama terpandang di korea membuat semua orang mengecap mereka sebagai pangeram William dan keth Middleton versi Asia.

Park chanyeol sendiri adalah pria 28 tahun yang menjabat sebagai wakil pimpinan redaksi di mode magz manhattan. Perusahaan yang menciptakan salah satu majalah mode paling sukses dan termahal dalam dunia bisnis di dunia yang memiliki anak cabang di berbagai negara. nama park chanyeol sendiri masuk dalam jajaran salah satu pengusaha sukses berusia muda. Ditambah dengan tampangnya yang tak kalah dengan idol papan atas, bekharisma, memiliki dua mata kelereng yang tajam, rahang yang tegas,badan yang sangat terawat serta dua pasang kaki jenjangnya yang sering sekali di jadikan tolak ukur kesempurnaan seorang model, ia selalu di ibaratkan seperti seorang tokoh anime yang keluar dalam komik.

mungkin Tuhan sedang tersenyum saat menciptakan seorang park chanyeol.

setelah berkarier kurang lebih tiga tahun sebagai seorang wakil pimred di Manhattan Chanyeol mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai seorang pimred untuk mode Magz Korea menggantikan tuan Kim yang mendapat kesempatan memegang mode Magz chinna. karena itulah Chanyeol akhirnya kembali ke Korea.

"kenapa tidak menghubungiku?"

"kami sudah menelpon mu ratusan kali tapi benda itu menjawab tidak aktif"

Chanyeol lupa mengisi daya ponselnya dan itu wajar mengingat ia melakukan perjalanan yang tidak sebentar, ia tak sempat memikirkan apapun saat menginjakkan kakinya di apartment.

"oh mungkin baterai ponselku habis"

"sebaiknya kau segera menghubungi Kyung-soo noona, aku tak ingin dia memutuskan untuk membakar gedung hanya karena kau dan ponselmu yang sekarat"

"iya nanti kulakukan. Ngomong – ngomong kau kesini bukan hanya untuk menceramahiku saja kan?" chanyeol bertanya untuk mengalihkan pembicaraan, karena untuk sekarang ia terlalu malas menanggapi topik mengenai kyungso dan segala macam sifat ajaibnya.

Sehun mencibir, lalu mendorong goodie bag yang tadi dibawanya yang berada di atas meja ke arah chanyeol.

"bersyukurlah kau karena memiliki kekasih seperti kyungso noona, selain perhatian dia juga tahu bahwa kau sangat pemilih dalam hal makanan di pesawat, karena itulah saat ini kau pasti sedang kelaparan. Dia tak bisa menemuimu karena harus menghadiri undangan fashion show temannya, karena itulah noona mengutusku untuk menjadi kurir makananmu"

Chanyeol membenarkan ucapan sehun bahwa dia memang kelaparan. Jika di pikirkan lagi ia memang tak menyentuh makanan sedikitpun di pesawat, ia hanya meminta terus menerus minum dan beberapa cemilah buah. Terakhir ia makan adalah saat ia masih berada di bandara di manhattan sebelum melakukan penerbangan yang sangat melelahkan ini. Dan apa kata sehun? Dia harus bersyukur karena memiliki kyungso? Tentu saja, meski kadang menjengkelkan jika sudah keluar bosy nya, tapi ia sangat pengertian, mengerti dirinya, dan satu – satunya perempuan selain keluarganya yang bisa dekat dengannya dalam radius satu meter.

"kyungso pasti menawari sesuatu padamu kan? karena mustahil kau mau dijadikan kurir makanan olehnya jika tidak mendapat imbalan, berlebih jika itu untukku" tuduh chanyeol tepat sasaran karena si albino itu kini tersenyum menyeringai. Selain bertampang menyebalkan sehun adalah jenis manusia yang tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak ada untung untuknya

"tepat sekali, kau mengenalku dengan baik rupanya"

Chanyeol geleng – geleng kepala sambil membuka goodie bag yang tadi di bawa sehun di atas meja, ia lalu berdiri dan berjalan kearah lemari untuk mengambil piring.

″aku cuci muka sebentar"

Sehun mengangguk " aku akan membuat kopi, kau mau?"

"buatkan aku satu"

Sehun beranjak menuju mesin pembuat kopi di salah satu meja dapur, membuka salah satu lemarinya dan mengambil toples berisi kopi.meski sudah lama tidak di tempati tapi chanyeol rutin mengirim asisten rumah nya untuk datang dan membersihkan seluruh ruangan, mengisi kulkas dan lemari dengan makanan cepat saji.

Apartment mewah yang berada di daerah gangnam ini memang pribadi milik chanyeol.Ia memilih tinggal seorang diri semenjak duduk di tingkat pertama universitas, dulu apartmentnya tidak semewah ini, hanya plat kecil yang berada dekat dengan kampusnya, tapi semenjak ia bekerja dan menjabat sebagai wakil pimred di mode magz, ia akhirnya membeli apartment mewah ini. Apartment yang tidak bisa dikatakan kecil ini di dominasi dengan warna kayu dan putih. Ruang tamunya sendiri hanya satu set sofa empuk dengan meja bundar yang langsung menghadap televisi , rak yang berisi penuh buku menutupi salah satu dinding, dan satu meja panjang yang memajang koleksi foto – foto chanyeol.Satu grand piano putih dengan fartitur berada di sudut ruangan.

Lima belas menit berlalu, chanyeol sudah selesai membersihkan diri, kemeja leceknya kini sudah di tukar dengan sweater abu – abu dan celana longgar yang nyaman. Saat ia berjalan kembali menuju dapur, ia tidak menemukan sehun di tempatnya tapi telinga nya bisa mendengar samar – samar suara adik sepupunya sedang berbicara dengan seseorang. Chanyeol mengernyitkan dahi, setahunya, hanya mereka berdua saat ini yang berada di apartment lantas dengan siapa sehun kini berbicara??

Chanyeol mulai mendekati dapur, dan ia bisa melihat sehun ternyata sedang berdiri di dekat salah satu jendela besar dekat balkon, dan ia sedang sibuk berbicara melalui ponselnya.

"aku sedang di apartment kakak sepupuku"

"…"

"baiklah akan ku kirim lewat surel.Oh iya baek kebetulan kau menelpon aku ingin menanyakan soal tadi yang ku tanyakan padamu, apa kau bisa? Aku sudah membujuk kyungso noona untuk bisa mengijinkanmu"

"...."

"ayolah... aku sudah mengorbankan harga diriku di depan kyungso noona hanya untuk bisa meminta ijin mu, jadi jangan buat itu menjadi sia – sia"

"...."

Sementara sehun terus berbicara, diam – diam chanyeol memperhatikan setiap perubahan expressi wajah dan gerak gerik pemuda tinggi itu. Chanyeol menebak jika yang menelpon itu adalah seorang gadis yang di sukai sehun, bukan kim jongin si pria berkuit tan, wakil pimpinan redaksi mode magz korea yang selama ini di sebut – sebut sebagai kekasih sehun. Selama ini ada beberapa rumor di mode magz yang chanyeol dengar mengenai adik sepupunya itu, rumor yang mengatakan jika sehun adalah seorang gay.Mengingat selama ini sehun memang tidak pernah sekalipun terlihat dekat dengan perempuan.Oke adik sepupu nya itu memang tampan dan sudah pasti banyak sekali gadis yang menyukainya, tapi sehun adalah pria paling bebas, paling cuek dan paling tidak peduli yang pernah chanyeol kenal.Sehun hanya peduli pada alam dan kameranya. Bibi hana_ ibunya sehun, bahkan beberapa kali menjodohkan sehun dengan beberapa gadis kenalannya,karena khawatir bahwa anak tunggal kebanggaannya itu benar – benar menjadi menyimpang atau malah parahnya berujung menikahi kamera nya.Jadi ketika chanyeol melihat betapa sehun bisa berubah seperti ini hanya karena mendapat panggilan dari seorang gadis, sudah di pastikan bahwa si albino itu kini sedang jatuh cinta. Entah harus apa chanyeol menyebut gadis itu, apakah beruntung atau justru malah kasihan karena di taksir manusia es seperti sehun????

"hemmm... sampai jumpa"

Sehun mematikan sambungan teleponnya lalu berjalan kembali menghampiri kakak sepupunya yang sedang menyantap makan malamnya. Kali ini sehun benar – benar tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya karena chanyeol bisa menebak walau hanya melihat wajahnya saja. Sehun meraih cangkir kopi miliknya di atas meja sambil mengambl duduk di kursi bar di hadapan chanyeol.

"melihat dari senyumanmu yang hampir merobek mulutmu, ku tebak itu pasti dari seorang gadis yang kau sukai" komentar chanyeol cepat, hingga membuat sehun tersedak kopinya, tapi ia cepat – cepat menguasai diri.

"apa terlihat jelas?"

Chanyeol mengagguk " tertulis di dahimu"

Sehun terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya. Ia memang belum bercerita apa – apa pada kakak sepupunya tentang gadis yang sudah ia sukai sejak dulu, karena tak ingin mengganggu pekerjaan chanyeol di manhattan, ia sengaja menyembunyikannya sampai chanyeol benar – benar kembali ke seoul.

"namanya baekhyun"

"baekhyun?

"Hemm... baekhyun byun baekhyun, dia adik tingkat ku saat masih di universitas dulu, saat ini ia bekerja sebagai karyawan magang di mode magz"

"jadi kau menyukai gadis ini?"

"ya" jawab sehun terus terang "sudah lama sekali aku menaruh hati pada gadis itu, tapi aku tak pernah memiliki kesempatan untuk mendekatinya"

"kenapa?"

"karena aku harus bersaing dengan selusin pria lain yang juga menyukainya"

Ah..jadi gadis populer ternyata.

"dan apakah karena gadis ini kau akhirnya rela dijadikan kurir makanan oleh kyungso?"

Sehun mengangguk pelan " bulan ini aku ada pemotretan di jeju untuk mode magz edisi terbaru, dan aku meminta baekhyun untuk ikut denganku, karena selain bekerja kami bisa sekalian berlibur, aku sudah membayangkan bagaimana seru nya jika itu sampai terjadi.tapikekasih menyebalkanmu itu tidak mengijinkan baekhyun pergi karena status baekhyun yang masih magang, karena itulah aku melakukan kesepakatan ini dengan kyungso noona, agar baekhyun bisa pergi denganku" jawab sehun sambil memberenggut.

"jangan menyalahgunakan jabatan mu hanya untuk menarik perhatian seorang gadis oh Sehun itu tidak keren sama sekali"

Sehun menggaruk tengkuk nya yang sebenarnya tidak gatal itu sambil memanyunkan bibir, memasang wajah seperti orang yang tidak memiliki dosa "kau sendiri bisa mengajak kekasihmu untuk bergabung di mode magz masa aku tidak bisa? Lagipula dia memenuhi semua kriteria yang di butuhkan mode magz, dia lolos seleksi dan tes wawancara"

"baiklah terserah kau saja, kau memilih untuk menyukai gadis saja aku sudah bersyukur, padahal jika di lihat – lihat jongin tidak buruk – buruk amat kok"

Sehun mendelik tidak suka sambil memandangi kakak sepupunya itu dengan tidak percaya

"aku tidak percaya gossip murahan aku dengan Jong-in sampai terdengar hingga Manhattan"

Chanyeol mengangkat bahu acuh "namamu lumayan populer dikalangan staft perempuan ku, beberapa orang bahkan berani bertanya tentang kebenarannya mengapa seorang oh Sehun memilih untuk tidak menyukai perempuan"

"kalaupun aku gay aku masih cukup waras untuk memilih pria mana yang akan aku kencani, bukan pria bodoh dan buluk seperti si kamjong itu" jawab sehun sebal sambil mengerucutkan bibir tipisnya itu. Ia tak menyadari bahwa ia sudah bukan bocah ingusan lagi,april lalu ia baru saja menginjak umur 25 tahun.

" ya ya ya... aku mengerti" chanyeol merenggangkan badannya lalu kembali menguap "baiklah lebih baik sekarang aku melanjutkan tidurku, terima kasih atas makanannya maknae, terserah kau mau disini atau pulang, kau sudah tahu dimana letak pintu keluarnya bukan?"

Kakak macam apa itu?sudah di bawakan makan malam, menemaninya makan dan sekarang malah mengusir? bahkan dia tidak menawariku untuk menginap.Dasar tak tahu diri

"lebih baik aku pulang. Jangan lupa telepon kekasih mu hyung"

***

TBC