Chereads / Aku Sang Desainer Grafis / Chapter 2 - Suasana Baru

Chapter 2 - Suasana Baru

Setelah Alya selesai di interview oleh salah satu perusahaan ia pun beranjak keluar di gedung yang bisa disebut gedung A,gedung yang biasa digunakan untuk rapat guru di lantai dua semetara lantai satu untuk menerima tamu,ruang guru dan ruang kepala sekolah.Alya juga tak sendiri karena ada teman satu kelasnya yang lumayan tak berisik dan terasa lebih baik dari pada teman sekelas lainnya karena brisik,beruntung mereka tidak mengikuti seleksi itu.

"udah selesai Al?" tanya Ana setelah Alya menghanpirinya.

"udah Na,yuk ke kantin" ajak Alya yang sudah merasakan perutnya berbunyu karena tadi pagi ia tak sempat makan.

"siap" Ana yang sama laparnya dengan Alya pun menyetujuinya tanpa menunggu lebih lama lagi.

Setelah mereka berdua ke kantin,mereka pun kembali lagi ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran,namun tak disangka guru yang mengajar sedang rapat dengan kepala sekolah untuk membahas siapa yang pantas menjadi sisa siswi kelas industri.

"ck" keluh Alya dengan raut muka tak senang.

"kenapa Al? " tanya Ana yang menyadari tingkah sahabatnya.

"brisik banget ni kelas,pusing gue" keluh Alya lagi karena kebisingan kelas yang sangat kaduh,perempuan yang hobinya merumpi dan lagi-lagi yang brisik bermain bola di kelas membuat Alya tak tahuan dengan kelasnya,dia berharap lulus seleksi dan pindah dari kelas ini.

"aaaa gue lulus seleksi" ujar salah satu siswi teman sekelasnya yang tadi mengikuti kelas industri.

Tanpa bertanya Putri pun membuka whatsappnya untuk melihat pengumuman yang diberikan,betapa bahagianya ia lulus seleksi bersama Ana dan terbebas dari teman mereka yang rusuh.dari semua kelas DG 1 sampai DG 5 lebih bayak siswa siswi yang lulus seleksi dari kelasnya membuat Alya suka,namun tak dengan yang lainnya,karena kelas industri sudah dibentuk otomatis kelas mereka harus diacak lagi.

"kalian mah enak jadi satu kelas,sementara kita? liat nih kita beda kelas... nggak mikirin kita" ujar salah satu siswi yang merasa tidak Terima ia berpisah dengan teman-temannya lantaran mereka sudah berkelompok sendiri sendiri.

Alya tak menghiraukan perkataan dari siswi itu karena memang ia tidak suka pilih-pilih teman dan selalu memanfaatkan disaat butuh membuatnya ingin menerkam mereka saat melihat mereka mengerjakan salah satu siswi lalu berpura-pura baiki ketika membutuhkan sesuatu.

"aaa kita sekelas lagi sezeng" ujar Ana sambil memeluk Alya.

"ih najis,udah lepasin gye nggak bisa nafas" perintah Alya karena sesak.

"hehehe iya iya maaf" Ana pun melepaskan pelukannya dari Alya.

Dua hari kemudian adalah hari senin,hari dimna Alya pindah kelas di kelas industri dan berdiri di barisan upacara yang baru lagi membuatnya sedikit gugup karena takut tak akan mendapatkan teman. dilihat dari wajah mereka terlihat kalem dan tak terlalu brisik membuatnya bernaf lega dan tak menyesal sudah mengikuti seleksi industri.

"eh duduk sini aja" ajak Ana yang menunjuk bangku urutan ketiga baris ke 3.

Alya pikir akan mudah untuk mendapatkan teman baru ternyata butuh 4 bulan untuk mengenal suma teman dijelaskan,itu pun dia hanya memiliki 5 sahabat termasuk Ana,sisanya adalah teman laki-laki yang lumayan banyak karena ua mudah berinteraksi dengan laki-laki dari pada dengan perempuan walapun ia suda berusaha tapi tetap saja siswi lain enggan dekat dengannya lantaran takut dengan tatapan Alya yang dingin.

"eh KINAN" teriak Alya yang melihat KINAN di fingerprint untuk mengabsen.Namanya adalah Theresia Wahyu Kinanti,sahabat barunya yang sudah ia anggap sangat baik walaupun teman sekelasnya sering menjauhi karena sikapnya yang tomboy sepertinya.