Setelah selesai mandi dan bersiap siap, Rehan menghampiri Ibu dan Zihan ke dapur untuk makan bersama.
Zihan : "Akhirnya datang juga, aku sudah lapar sekali nih Kak"
Rehan : "Iya maaf maaf kelamaan"
Zihan : "Eh, tapi... aku kompres luka kakak dulu ya sebelum makan"
Rehan : "Sudah nanti saja, kau kan sudah lapar"
Zihan : "Tapi nanti air nya keburu dingin, aku kompres dulu ya"
Rehan : "Ya sudah, kau memang keras kepala"
Zihan : "Biarkan saja"
Rehan : "Terima kasih, kau sudah menyayangi kakak dengan tulus"
Zihan : "Kakak ini apaan sih, kenapa tiba tiba bicara seperti itu?"
Rehan : "Tidak apa apa, memangnya tidak boleh ya kakak berterima kasih sama kamu?"
Zihan : "Yaa bukan begitu, tumben aja gitu"
Rehan : "Dasar kau ini, cepat selesaikan kompres nya, kasihan kau dan ibu sudah lapar"
Zihan : "Sudah kok sudah selesai, ayo makan"
Ibu : "Aku sangat bahagia memiliki anak seperti mereka, selalu saling menyayangi, saling menjaga, dan mereka selalu membuatku bahagia, aku sangat bersyukur memiliki anak seperti Rehan dan Zihan" ujarnya dalam hati sambil memandang kedua anaknya.
Rehan : "Bu, kenapa memandang kami seperti itu? Ayo makan"
Ibu : "Tidak apa apa kok, Ibu hanya bahagia saja saat melihat kalian seperti ini"
Zihan : "Ibu tenang saja, sampai kapanpun kami akan selalu seperti ini, kami tidak akan pernah pergi meninggalkan ibu, ya kan Kak?"
Rehan : "Zihan benar"
Zihan : "Sudah ah, kapan kita makannya coba"
Ibu : "Hahaa, iya iya"
Saat selesai makan, Ibu teringat kembali dengan kejadian di perkebunan.
Ibu : "Dengar, setelah kejadian di perkebunan, ibu merasa sangat khawatir pada kalian berdua"
Rehan : "Kenapa Bu?"
Ibu : "Ibu takut ada orang yang ingin melenyapkan kalian berdua"
Zihan : "Hah? kenapa ibu bicara seperti itu? kami kan sama sekali tidak punya musuh"
Ibu : "Iya tapi siapa mereka yang sudah memukuli Rehan? Kenapa mereka melakukan semua itu, ibu sangat khawatir sekarang"
Rehan : "Sudah, jangan terlalu di pikirkan bu, aku janji akan lebih berhati hati lagi dari sekarang"
Zihan : "Iya, Zihan juga akan lebih berhati hati, jika kami kenapa napa, siapa yang menjaga ibu kan? kami akan selalu ada buat ibu sampai kapanpun, apapun yang terjadi, Iya kan Kak?"
Rehan : "Benar apa kata Zihan, kami akan selalu ada untuk ibu, apapun yang terjadi... kami akan selalu ada bersama Ibu"
Ibu : "K... kalian janji kan sama Ibu?"
Rehan : "Iya, kami janji"
Lalu setelah itu mereka bertiga berpelukan.