BANYU
Ibunya masih belum bersuara. Sepertinya lidahnya begitu kelu saat ini. Hatinya juga terasa sakit sekarang.
"Banyu!" Kali ini Ganta bersuara. "Mbak mohon kamu tinggalkan kami dulu." Ganta menarik nafasnya dalam. "Mbak takut jika kondisi ibu memburuk." Sambung Ganta.
Banyu berusaha mencoba mengerti. Namun tangannya, Garin menahannya. Gengnggaman tangan Garin sangat kuat.
"Kalau Mas Banyu pergi, aku juga ikut." Ucap Garin dalam isaknya.
"Garin!" Bentak sang kakak.
"Mbak, mbak sendiri yang bilang ga boleh pergi tanpa izin dari suami. Aku kemarin tidak izin. Sekarang Mas Banyu kesini mau menjemputku. Aku juga mau jadi istri yang baik seperti Mbak Ganta." Jelas Garin tidak mau kalah.
"Garin, tetap di sini. Ibu mau kamu sama ibu. Ibu ga mau kamu terus terancam bahaya." Ucap ibunya memelas. "Banyu, ibu mohon kamu pulang dulu. Ibu akan bicarakan semua ini dengan Garin." Pinta ibu mertuanya.