BANYU
Tubuhnya masih terasa begitu sakit dan tidak nyaman. Namun rasa bersalah lebih menyiksanya kali ini.
"Mas, jangan terlalu dipikirkan. Jangan menyiksa pikiran dulu sekarang. Mas Banyu harus segera pulih dulu. Mas Banyu harus cepat sembuh. Banyak orang yang membutuhkan Mas Banyu. Jangan terlalu menyiksa pikiran dan tubuh Mas Banyu sekarang." Ucap Garin dengan nada sedih.
"Tidak sayang. Kamu jangan khawatir. Aku tidak apa apa!" Suara sedih dari Garin membuatnya harus terlihat baik baik saja.
Banyu kembali diam. Dia menyelami penyesalannya. Bagaimana caranya untuk meminta maaf pada anaknya, bahkan dia sendiri tidak tahu apakah janin itu sudah hancur bersama darah yang mengalir atau tidak. Darah dagingya lenyap karena ulah Evano.
***