BANYU
Banyu dan Garin belum juga selesai berdamai. Namun kamar meraka begitu hening sekarang. Hanya ada dua orang yang saling menatap.
"Garin Lituhayu." Banyu mulai menarik dalam nafasnya.
"Hiks." Garin kembali menangis.
"Dengarkan aku baik baik. Pasti kamu tahu kenapa aku menyembunyikan ini. Pasti kamu juga menyadari dengan kondisimu saat itu." Ucap Banyu dengan hati hati. "Garin Lituhayu!" Banyu kembali menarik nafasnya.
Nafasnya mulai memburu. Dia harus bisa mengontrol batinnya. Dia tidak ingin Garin semakin sedih. Dia tidak ingin masalah ini akan tambah menjadi rumit karena Garin bisa saja akan kehilangan anak yang mati matian dia pertahankan.
"Mungkin memang benar jika aku tidak mengaharapkan bayi itu. Tapi bukan berarti aku harus mengorbankanya. Aku tidak ingin jika usahaku untuk menerimanya akan sia sia. Aku berusaha menutupi ini untuk melindungi kalian." Ucap Banyu mulai sedikit mengikuti emosinya.