GARIN
Sampai di catering Nadia sudah mengontrol dapur. Semua sudah dia siapkan seperti biasanya. Nadia bekerja dengan cekatan. Bahkan sekarang sudah tidak banyak bertanya padaku.
"Nad, udah menu A sudah siap?" Tanyaku.
"Sudah Mbak! Udah beres!" Jawabnya semangat.
"Bagus. Nanti aku kasih bonus kalau kamu kerja gini terus. Selalu tepat waktu!"
"Thank you mbak Garin. Punya boss kaya mbak Garin itu tiada duanya." Dia tersenyum senang.
"Grrrl" Tiba tiba saja perutku berbunyi nyaring.
"Mbak Garin belum makan?" Tanya Nadia.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Mau aku beliin sesuatu?"
"Tolong beli roti saja ya Nad. Ga enak sama karyawan yang lain."
"Ok Mbak!" Jawabnya dan seger pergi ke swalayan sebelah.
Padahal baru juga jam sepuluh lebih sepuluh menit, tapi perutku sudah tidak bisa menahannya.