GARIN
Di kamar kami, rumah keluarga Wicaksono. Setelah beberapa hari berlibur di Jawa Timur. Kami pulang untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
"Mas Banyu kenapa tidur sini?" Aku mencoba menggodanya.
"Hah? Terus tidur mana?"
"Bukannya biasanya tidur sofa?"
"Enak saja!"
"Sofa ini teritoriku! Kamu jangan pernah ganggu aku!" Aku menirukan gaya bicaranya saat dulu dia memarahiku. "Bukannya itu kata katamu?"
"Ampun, Nyonya Banyu! Sekarang ini teritori kita. Ga ada lagi batas. Ga ada lagi tidur terpisah. Maunya peluk kamu terus kalau tidur." Dia memelukku erat.
"Hehehe!" Aku tertawa kegelian saat dia mulai menggelitiki pinggangku. "Ampuuun! Udah... udah, ayo tidur!" Ajakku.
"Olah raga malam dulu, gimana?"
"Memangnya Mas Banyu ga cape? Mas Banyu kurang istirahat!" Aku berusaha mengalihkan pembicaraan itu.