GARIN
"Dokter apa? Mama mau ganti dokter?"
"Bukan begitu. Mama mau kamu dan Garin periksa, untuk program hamil."
"Uhuk... uhuk...uhuk..." Mas Banyu kaget mendengarnya.
Aku segera mengambil minum untuknya. Dia berusaha tenang. Mengambil napas sejenak sesaat. Menenangkan dirinya.
"Ma! Aku masih menata karirku. Mungkin kita membahasnya jika sudah saatnya." Ucapnya sembari meletakkan sendok dan garpunya.
"Mas Banyu tidak mau memiliki anak?" Aku bertanya dengan mata berkaca kaca.
"Aku belum siap." Dia meninggalkan aku dan Mama begitu saja di ruang makan.
Aku kecewa sekali rasanya sekarang. Jadi dia memang belum menerimaku. Apa gunanya aku selama ini bersabar menghadapinya.
Aku segera berpamitan dengan Mama. Menghampiri Kang Badrun yang sudah menyiapkan mobil. Aku segera masuk dan meninggalkan istana Wicaksono.