BANYU
Menjelang sore, Rendra sudah meninggalkan Banyu. Suasana kamar kembali sunyi. Hanya ada dia dan Mamanya. Mamanya yang biasanya begitu cerewet sekarang lebih banyak diam dan hemat bicara.
"Ma, tolong ambilkan ponselku. Aku mau menelepon Garin!" Pinta Banyu sopan.
"Banyu" Mamanya menarik nafas dalam. "Garin dibawa pulang oleh ibunya!" Ucap Mamanya cepat.
"Apa? Maksud Mama apa?" Tanya Banyu bingung.
"Emmh.. Be begini. Garin butuh pendamingan selama masa pemulihan. Dan dan dan ibunya membawanya untuk dirawat di rumah mereka." Ucap sang Mama terbata bata.
"Kenapa harus pulang? Kan rumah kami kosong dan nyaman. Ibu juga bisa tinggal di sana sampai kapan pun. Banyak kamar yang masih kosong. Kenapa harus balik ke kota S sih?" Tanya Banyu agak kecewa. "Mama juga kenapa ngebiarin begitu aja? Mana ga pamit aku dulu."
"Banyu ..."
"Ma, Garin itu istriku, dia itu tanggung jawabku." Sela Banyu.