GARIN
Chapter ini mengandung muatan 18++ Jika anda di bawah umur diminta untuk segera mundur.
Pagi ini, aku masih berada di dalam kungkungan suamiku. Dia masih belum mau melepaskan pelukannya. Bahkan dia juga sengaja memjamkan matanya lagi.
Aku hanya bisa menunggu sampai dia benar benar sudah puas memelukku. Aku hanya bisa diam saja tanpa bergerak.
"Sayang!" Dia berusaha memanggilku dengan suaranya yang serak.
"Kenapa Mas?" Tanyaku masih sabar.
"Rambut kamu wangi. Badan kamu juga wangi." Ucapnya sembari membenamkan wajahnya pada tengkuk leherku.
"Kan aku mandi terus Mas, ga pernah absen." Jawabku.
"Mandi bareng sepertinya juga seru. Biar kamu makin betsih." Rayunya.
"Bukannya Mas Banyu kemarin meminta nasi goreng buatanku?" Tanyaku untuk menyadarkannya.
"Ganti besok saja." Jawabnya.
"Terus hari ini mau sarapan apa?" Tawarku dengan membalikkan badanku agar bisa menghadap wajahnya.