GARIN
Kami sedang menikmati sarapan pagi kali ini. Salah satu asisten rumah tangga kami sudah memasak ini sejak pagi pagi buta.
Mas Banyu makan dengan lahapnya. Mungkin karena semalam dia terlalu bersemangat. Bahkan, dia yang biasanya menghitung beberapa kalori untuk sarapan, tiba tiba saja sedikit berkurang.
Di meja ini, sudah ada soup buncis dan wortel, semur daging dan olahan tuna. Entah mengapa aku tidak begitu nafsu untuk memakan ini semua. Apa lagi melihat sayur di depanku. Rasanya tidak nyaman diperutku.
"Kenapa sayang?" Tanya Mas Banyu khawatir.
"Perutku agak kurang enak Mas. Ga nafsu makan." Jawabku.
"Kamu mau makan yang lain? bubur? roti? oatmeal?" Tanya Mas Banyu lagi.
Aku menggelengkan kepalaku. Aku meminta Mas Banyu untuk sarapan lebih dulu. Sedangkan aku kembali ke kamar untuk mencari minyak angin untuk meredakannya.