Mailan bangun jam 7 pagi. Ia mendengar suara air dari kamar mandi, dan itu artinya Yelsa sudah pulang. Mailan melihat ada banyak makanan di meja. 4 sehat 5 sempurna!
Yelsa keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya. "Yelsa! Kamu memasak ini semua? Terima kasih banyak!"
Yelsa mengerutkan keningnya "bukan. Itu, si pemilik rumahmu yang mengantarkannya". Mailan langsung ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia mulai menyantap makanannya.
"Yelsa, aku bingung. Kenapa Tante itu sangat baik terhadapku?"
"Bukankah itu bagus? Itu artinya masih banyak orang yang peduli, ok?". Mailan menganggukkan kepalanya dan makan dengan tenang.
Tidak banyak yang terjadi saat itu. Di siang hari, Mailan diantarkan makanan lagi. Dan di sore hari, Yelsa berangkat ke RS.
Tidak lama setelah Yelsa pergi. Mailan kedatangan tamu lagi. Dan kali ini adalah teman kantornya.
"Mailan!" Suara ceria dari Jeff mengejutkan Mailan. "Lihatlah kami datang dengan banyak makanan".
Mailan mempersilahkan mereka masuk "Kalian tidak perlu repot-repot. Terima kasih yaa".
"Orang yang diberi hadiah memang selalu mengatakan hal itu. Padahal di lubuk hatinya yang terdalam merasa sangat bahagia. Benar kan?". Mailan mengangguk setuju dengan ucapan Jeff. Memang benar, dia bahagia.
Tn. X bertanya kepada Mailan "Mailan. Apakah direktur Smith sudah menjengukmu?". Mailan sedang meminum jus yang diberikan Rose. Ia tersedak saat mendengar tentang bos nya.
"Belum. Eh tidak. Ada apa tn. X?". Raut wajah tn. X terlihat kesal "ah anak itu. Kenapa dia bersikap seperti ini kepada sekretaris nya? Menjenguk pun tidak"
"Hahaha itu tidak masalah tn. X. Aku sudah bersyukur dia memberiku izin sakit tanpa ku minta"
Clara membelalakkan matanya seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya "benarkah? Astaga ini sungguh langka!"
Ny. Rose pun terlihat tidak percaya "benarkah Mailan? Ini bagus. Itu artinya dia sudah mulai berubah. Benarkan?". Entah kenapa, Mailan merasa ny. Rose terlihat bangga.
"Ah orang itu sangat berbeda dengan presdir. Presdir sangat rendah hati dan bahkan tidak angkuh" . Jeff mengangguk mendengar perkataan Rebecca. Dan tn. X terlihat seperti menyombongkan diri. Padahal yang dipuji bukanlah dia. Jeff terlihat muak melihat tingkah tn. X. "Ah tapi Presdir juga punya kekurangan. Dia itu aneh dan konyol. Benarkan tn. X?". Tn. X mengerutkan dahinya.
Tingkah aneh apa ini?
Mailan tiba-tiba tertawa misterius yang membuat semua orang merasa takut. Setelah menyadari keanehannya, Mailan berhenti tertawa "sepertinya JS Enterprise sangat misterius ya. Yang pertama, Aku bahkan tidak tau wujud dan wajah presdir. Dan yang kedua, aku tidak tau nama asli anda, Tn. X".
Tn. X terbatuk canggung saat mendengarnya "Itu tidak perlu, aku sangat menyukai panggilanku saat ini".
"Ah ya, Mailan. Makanlah yang banyak. Hm... ngomong-ngomong, kamu mengurus dirimu sendiri selama sakit?" Ny. Rose memberikan bubur kepada Mailan dan mengisyaratkan agar ia memakannya. Mailan langsung menyantapnya. Biasanya rasa bubur kurang enak, tapi kali ini rasanya benar-benar enak! Mata Mailan terlihat berbinar-binar.
"Tidak. Sahabatku yang menemaniku dan mengurusku. Tapi dia sekarang sudah pergi bekerja"
"Ah benarkah? Baik sekali" Rebecca terlihat tidak percaya "Aku pikir sahabat yang seperti itu hanya ada di dalam novel"
"Tentu saja itu nyata. Dan kalian adalah salah satu buktinya. Lihatlah, kalian sangat peduli dengan menjengukku dan membawakanku banyak sekali makanan"
"Hehe tentu saja. Kita adalah best friend forever. Iya, kan?" Jeff mencolek Clara. Dan mendapatkan tatapan sinis dari Clara.
"Kalian seperti Tom and Jerry. Katanya best friend forever...akur lah mulai sekarang, ok?"
"Tidak, dia sangat jelek. Aku tidak mau" Clara menjawab dengan seenaknya dan kemudian tertawa.
"Ah terserah lah. Tunggu, kenapa hanya aku yang makan dari tadi? Ayo, ayo. Kalian makan juga. Kita makan bersama, ok?" Mailan memberikan mereka kue yang dibawa untuknya.
"Eh? Ini kan untukmu. Jika kami memakan makanan yang sudah kami berikan untukmu, kami bisa sakit gigi nanti"
Mailan tertawa dengan ocehan Jeff "Tidak akan sakit gigi jika di izinkan. Jadi, ayo makan. Lagipula, hehe aku tidak memiliki makanan yang bisa ku berikan". Mailan memaksa mereka ikut makan.
Mailan dan teman-temannya menghabiskan seluruh makanan yang ada. Dia sangat senang dan terharu karena masih banyak orang yang peduli kepadanya. Itu sudah cukup untuk membuatnya bahagia. Teman-teman Mailan pulang saat hari sudah mulai gelap.
Di malam hari, Mailan kembali sendirian. Ia mendengar ketukan pintu dan langsung membukanya. Mailan tidak ingin terlalu berharap, tapi orang yang datang sudah dapat ia duga. Pemilik rumah lagi.
Seperti biasa, Mailan akan menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Ia membuka isinya. Makanan 4 sehat 5 sempurna, obat herbal, dan es krim. Ada surat juga di dalamnya: hadiahmu hari ini! Selamat menikmati dan lekas sembuh:)
Ekspresi Mailan melembut dan tanpa sadar ia menitikkan air mata. Mailan segera memakan semuanya dengan cepat. Kemudian ia pergi ke kamarnya dan berbaring di ranjang. Tidak butuh waktu lama hingga ia terlelap dalam tidurnya.