Chereads / ReBirth48 / Chapter 45 - [Arc 2] Chapter 5-(36) : Yang kuat memangsa yang lemah

Chapter 45 - [Arc 2] Chapter 5-(36) : Yang kuat memangsa yang lemah

ReBirth 48

[Arc 2] Chapter 5-(36) : Yang kuat memangsa yang lemah

Shin berdiri menatap ke atas, ke arah orang itu yang dia tau bahwa dia saat ini tidak mungkin bisa mengalahkannya.

"BAGUS! TAHUN INI HANYA SEDIKIT YANG PINGSAN! DENGAN BEGINI SEMUANYA AKAN MENJADI LEBIH SERU," teriak orang itu dengan tegas.

Suaranya menggelegar dan menekan beberapa orang. Orang itu lalu memandang yang pingsan dengan tatapan kesal, ia menggerakkan tangannya ke arah bawahannya.

Tak butuh waktu lama, para bawahannya membunuh yang pingsan langsung di tempat.

Shin mengerutkan dahinya, ia lalu kembali menatap ke atas.

"Dengarkan ini! Aku akan menjelaskan peraturan di tempat ini."

"Yang pertama, kalian harus memanggilku Leader! Yang kedua, orang yang melanggar jadwal akan diberikan hukuman tambahan hingga yang paling menyeramkan! Jadwalnya ada di sini." Dari atas di sebar selebaran kertas jadwal. Shin lalu mengambil yang terbang ke arahnya.

Shin melihat bahwa tak ada yang menarik. Memang benar, bahwa jadwalnya sangat ketat dan hanya diberikan makan 2x sehari. Tapi itu lebih dari cukup untuk tubuhnya,karena untuk mengisi tenaga ia bisa menyerap mana di sekitar.

"Peraturan ketiga, waktu membunuh hanya di perbolehkan pada jam istirahat makan yang kedua, dan saatnya tidur! Peraturan ke empat, membunuh di sore hari akan menambah 1 bulan masa kalian di dalam penjara. Dan membunuh di malam hari akan mengurangi 1 bulan masa tahanan kalian! Peraturan ke lima, hanya di perbolehkan membunuh teman sekamar di malam hari! Peraturan ke enam, segala kekerasan di izinkan! Peraturan ke tujuh, melawan penjaga maka kalian akan langsung di tembak mati di tempat! Kalian paham!"

"Paham Leader!"

"Bagus! Tujuan lain kalian di sini adalah untuk melahirkan para

Assasin berbakat! Jangan mati sampai keluar, itu saja."

Orang itu berbalik dan berjalan menjauh, seakan-akan sudah tak peduli lagi dengan ribuan tahanan baru yang ada di sini. Para penjaga dengan tegap meninggalkan semua tahanan berkumpul semaunya.

"Mari kita lihat, saat ini seharusnya jadwal penyiksa dengan latihan yang luar biasa berat," gumam Shin yang melirik ke kiri dan kanan. Ribuan tahanan baru yang ada di tengah lapangan, melirik ke sekitar mereka. Bangunan berlantai 4 yang ada di sekitar menampilkan para tahanan lama yang tampak gembira.

Yah, pada dasarnya semua yang ada di sini adalah orang-orang yang memang ingin membunuh.

Shin dengan cuek bergerak mundur, ia membawa kertasnya berjalan menuju sudut kanan. Namun, tiba-tiba saja ada seseorang berbadan besar yang menghentikannya.

"Hey, ada apa anak kecil di sini? Tampaknya kau akan menjadi mangsa pertamaku," ucap orang itu sambil memainkan pisau miliknya.

"Senjata? Oiya, aku lupa di perbolehkan membawa barang-barang ya," gumam Shin di dalam hatinya.

"Minggir," jawab Shin singkat.

"Hah? Kau barusan ngomong apa bocah?" tambah orang itu yang menyeringai meremehkan Shin.

[>> ›Sistem‹ <<]

Mengaktifkan skill -Intimidation-

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

"Aku bilang, minggir!" tambah Shin yang menatap orang itu dengan tatapan sangat tajam.

Secara reflek, lelaki berbadan besar itu mundur selangkah.

"Ka-kau! Mana mungkin aku takut dengan bocah sepertimu!" tiba-tiba saja muncul cahaya di pisau miliknya dan dia dengan sangat cepat mencoba menusuk dahi Shin.

"Cih," decit Shin kesal yang yang langsung mengeluarkan golok sepanjang 0,6m dan tanpa celah langsung memenggal orang tersebut.

[>> ›Sistem‹ <<]

-Sayatan mulus- telah di aktifin, target sayatan akan berubah menjadi sangat lembut seperti tahu

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

Bruk!

Kepala orang itu terjatuh, semua orang melirik Shin dengan tatapan permusuhan. Namun para senior di sini menatap Shin dengan wajah yang beragam.

Tak lama setelah itu, para penjaga datang dan membawa semua tahanan baru ke sel(kamar) mereka masing-masing. Satu sel yang berukuran 10m persegi akan di isi oleh 4 orang.

Kerusuhan tak terhindarkan, pada tahanan saling berkelahi dan ada yang melawan penjaga. Apakah mereka begitu bodoh? Bukankah sudah pasti hal yang mustahil menang melawan penjaga jika mereka mengenakan power suit yang begitu keras serta lengkap dengan senjata.

Shin dibawa masuk ke dalam sel tahanan dengan sunyi, ia tak mengucapkan sepatah kata apapun sambil memasang tatapan datar.

Ia bersama 3 orang lainnya di ruangan itu tak ada yang berbicara. Shin kali ini beruntung bertemu dengan orang-orang yang memang tak ingin membuat masalah tanpa alasan, singkatnya orang pintar.

Shin mengganti bajunya dengan setelan penjara dan berjalan keluar. Ia menatap penjara yang begitu besar, bahkan besarnya hampir sebuah kota.

Sesaat kemudian, "Ngggiiiing, ngiiiiingg, ngiiiiiing, ngiiiing, ngiiiing."

Sirine berbunyi 5x itu artinya semua tahanan berkumpul di lapangan. Saatnya memberikan latihan (penyiksaan).

***

Hari-hari yang sangat berat pun sudah di mulai. Shin sudah seminggu berada di sini, ia pun sudah menghapal semua jadwal latihan(penyiksaan). Mulai dari menghindari setiap jebakan yang ada. Bertarung hanya menggunakan pisau melawan hewan-hewan buas. Melewati medan yang sedari awal hampir mustahil di lewati, dan itu dalam batas waktu tertentu. Membangkitkan skill deteksi dengan cara menghindari tembakan dari berbagai arah. Mempertajam skill membunuh dan menghilangkan hawa keberadaan.

Selain itu semua orang juga harus menggunakan seluruh tenaga mereka untuk memutar sebuah tuas kayu dalam seminggu sekali. Tuas-tuas yang diputar itu berfungsi untuk menghasilkan listrik bagi penjara ini. Dan masih banyak lagi

Tapi, yang paling menyeramkan adalah saat di kirim ke hutan belakang penjara yang berisi ribuan monster tingkat E hingga B. Tanpa makanan dan tanpa senjata, jika kau tak kembali dalam 3 hari maka kau sudah di tulis telah mati. Dalam 2 minggu, jumlah para tahanan baru yang tadinya 2,1 ribu menurun kau menjadi 1,4 ribu. Dengan kata lain 700 orang dalam 2 minggu sudah meninggal. Padahal mereka adalah para penjahat elit.

Memang, bagi orang normal ini adalah penjara yang tujuan awalnya berniat membunuh semua tahanan miliknya. Namun, bagi beberapa orang penjara ini adalah tempat untuk menjadi lebih kuat. Begitu juga dengan Shin.

"Ngiiiing, ngiiiing, ngiiiing." sirine 3 kali yang artinya waktu makan sore telah masuk.

Semua orang berlari menuju tempat pembagian makanan, yang dimana makanan sudah di taruh di atas meja dengan merata.

Semua orang terburu-buru mendapatkan makanan mereka masing-masing, begitu juga Shin. Hal ini terjadi karena makanan yang di siapkan hanya cukup untuk 90% total tahanan saja. Jadi 10% sisanya harus kelaparan atau mereka secara terpaksa memakan tikus serta kecoa yang ada di sekitar.

"Aku dulu!"

"Hey! Hati-hati tanganmu!

"Sialan! Ini milikku!"

"Akan ku bunuh kau!

"Siapapun yang mengambilnya akan ku bunuh!"

"Maju sini kau sialan!"

"Persetan dengan kalian! Itu bagaianku!"

Terdengar keributan yang sangat rusuh. Kali ini Shin yang sudah tiba lebih dulu dan mendapatkan makanan dalam porsi yang cukup lengkap berjalan membawa makanannya menuju tempat dimana ia sering makan.

Namun, di pertengahan jalan. Seorang senior menghalangi dirinya.

"Hey, bocah. Apakah kau yang sering di rumorkan itu?" tanya seorang senior yang memasang wajah sangat menyebalkan.

"Hah? Ada apa urusannya denganku?" tatap Shin balik dengan penuh hawa membunuh.

Tiba-tiba saja, senior itu langsung menggenggam kepala Shin.

"Hey bocah, dimana sopan santunmu terhadap senior?" ucapnya dengan merendahkan Shin.

"Sini kan makananmu, kau harus memperlakukan seorang senior lebih baik lagi tau," tambahnya yang tersenyum begitu menyebalkan.

[>> ›Sistem‹ <<]

-Inspect- telah di gunakan, di tambahkan dengan -Calculation- menghitung kesempatan tuan untuk menang.

Ada 70% kesempatan menang dengan menggunakan serangan diam-diam/dadakan.

40% bertarung menggunakan serangan jarak dekat.

15% bertarung menggunakan serangan jarak jauh.

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

"Lepaskan," ucap Shin dengan singkat.

"Hah? Apa? Kau ngomong apa bocah aku tidak dengar," respon senior itu yang mengacak-acak rambut Shin dengan nada sangat merendahkan.

[>> ›Sistem‹ <<]

-Perkiraan- telah di gunakan, memperkirakan serangan yang akan langsung memberikan luka fatal.

-Pukulan tajam ke atas- saran terbaik yang dapat di perkirakan oleh skill -Perkiraan-

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

Duaarrr!

Ledakan angin yang kuat terjadi, tiba-tiba saja tangan senior itu langsung terbang ke langit.

"Aa-arrghhh!" teriaknya kesakitan dan langsung mundur.

"Ba-bagaimana bisa? Bukankah aku sudah memakai sihir pertahanan level menengah? Apakah skill yang baru saja dia gunakan adalah level tinggi?" gumam Si senior itu yang langsung memasang sihir pertahanan tingkat menengah lagi dan lagi.

Ia memasang 4 lapis agar Shin tidak bisa menembusnya lagi. Si senior melihat ke arah Shin, Shin yang sudah selesai menaruh makanannya di pinggir mulai kembali berjalan.

"Hey, hey lihat. Bocah itu lagi-lagi akan berkelahi, terlebih lagi itu dengan seorang senior!"

"Apa? Lihat-lihat!"

"Haha! Saatnya bertaruh lagi siapa yang menang!"

"Aku bertaruh 3 tempe untuk si senior!"

"Aku bertaruh 3 tahu untuk si senior!"

"Aku bertaruh 5 risol untuk si bocah!"

Yah, beginilah kondisi penjara. Jika ada yang berkelahi mereka semua langsung merasa bersemangat dan memasang taruhan. Sistem rimba selalu berlaku di sini.

"Cih," decit si senior. Ia langsung menggunakan sihir esnya untuk membekukan tangan kirinya. Luka hanya akan disembuhkan saat waktu istirahat selesai.

Tak lama kemudian, dua buah pisau di lempar ke tengah-tengah mereka berdua. Dengan sunyi, mereka mengambil pisau itu.

Saat berpapasan kedua pisau langsung beradu.

"Hah, mari kita lihat skill senjatamu bocah," serunya yang langsung mendorong Shin mundur.

Prang, krink, krang!

Suara dua besi yang beradu terus memercikan api. Shin di dorong mundur dengan skill senjata jarak dekat si senior yang luar biasa.

Meski tangannya putus satu, kecepatannya tak berkurang sedikitpun. Itu membuat Shin terus terkena sayatan dan sekujur tubuh Shin kini penuh luka.

"Haaah, haaah, haaaah," desah Shin kelelahan sambil mengusap darah di pipinya. Si senior dengan santai melempar-lemparkan pisaunya ke udara.

"Ayolah, apakah hanya segini skill yang di rumorkan itu bocah?" tanya si senior dengan membanggakan dirinya.

Shin tiba-tiba saja menyeringai.

[>> ›Sistem‹ <<]

Tuan telah terkena sayatan sebanyak 1.000 kali, syarat telah terpenuhi.

Skill -Berpisau tingkat menengah- telah naik menjadi -Berpisau tingkat tinggi-

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

Shin tanpa pikir panjang maju dan dia dengan mudah meniru semua gerakan si senior.

"Tunggu, apa yang terjadi? Kenapa gerakannya menjadi lebih cepat!" seru si senior di dalam hati dengan panik.

Karena terpojok, si senior langsung mengeluarkan skill-skillnya yang membuat Shin terpojok lagi. Namun, Shin dengan mudah meniru skill tersebut dan membuat si senior kembali terpojok.

"Woooo!"

"Mantab!"

"Gileee abis!"

"Teruskan!"

"Tusuk matanya itu woy!"

"Ah sial, masa kalah!"

Sorak dari orang-orang di sekitar semakin memeriahkan suasana. Sampai suatu saat ...

Zaabbss!

Tangan kanan Si senior ikut putus.

"Aaarrghhh!!" pekiknya kesakitan.

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Bunuh!"

"Ti-tidak, maafkan aku. Aku berjanji tidak akan lagi muncul di matamu. Kumohon jangan bunuh aku!" Si senior tertunduk di tanah dengan wajah memelas, memohon untuk nyawanya.

Sret!

Kepala si senior itu terbang ke udara ...

"Woooo!"

"Uyeeey!"

"Yesss menang!"

"Makan kenyang banget nih!"

"Assiiikk kenyang!"

"Uhhh sial, malah kalah."

"Harusnya tadi taruhan buat si bocah aja."

"Makan tikus lagi sial."

Shin berjalan ke dekat makanannya tadi, ia dengan sunyi mulai bergerak ke tujuan awalnya. Semua orang kembali ke kesibukan masing-masing.

Shin duduk, lalu makan. Sembari berfikir bahwa ini tempat yang benar-benar mengerikan.

"Yah, begitulah kondisi tempat ini. Sialnya aku mendapatkan 1 bulan tambahan hukuman. Siiaaal," deru Shin di dalam hati dengan kesal.

"Yah, sepertinya aku beruntung hari ini bisa makan enak. Biasanya aku makan tikus dan hewan-hewan kecil dengan yang lain karena tak ada makanan," tambahnya.

***

Malam harinya~

Shin yang sudah mandi dan mengganti bajunya. Merapikan bantalnya dan membuatnya lebih empuk karena disini kasurnya adalah kayu.

Shin beberapa saat kemudian mulai berbaring, ia menatap langit-langit lalu secara perlahan menutup matanya.

Tak butuh waktu lama, tiba-tiba saja ....

[>> ›Sistem‹ <<]

Peringatan! Hawa membunuh telah terdeteksi!

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

"Oh, ayolah! Biarkan malam ini aku tidur nyenyak saja!" decit Shin kesal.

Shin secara relfke menghindar ke kanan saat sebuah kapak mencoba membelah kepalanya.

"Cih, dia bangun. Serang," ucap salah seorang.

Rupanya 3 orang teman sekamarnya bekerja sama untuk membunuh Shin.

Shin langsung menghindar setiap gerakan mereka sembari menggunakan barang-barang di ruangan itu sebagai senjata.

Saat ada celah, Shin langsung maju dan menjatuhkan salah seorang dari mereka. Shin reflek menggunakan sihir es untuk membekukan lehernya agar menyatu dengan lantai.

Shin langsung loncat mundur, namun di belakangnya sudah ada orang yang menunggunya.

Jleb!

Bahu kiri Shin terkena kapak itu.

[>> ›Sistem‹ <<]

Mendapatkan skill -Penguasaan kapak-

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

"Cih." Shin langsung menunduk dan membekukan kaki orang itu. Ia lalu menggunakan Pukulan tajam kedepan untuk menembus perutnya.

Shin berdiri di hadapan satu orang yang masih dalam kuda-kuda waspada.

"Heal," ucap Shin singkat.

[>> ›Sistem‹ <<]

Skill -Heal tingkat rendah- telah berevolusi menjadi -Heal tingkat menengah-

Sekarang skill heal bukan hanya menyembuhkan luka, tapi juga memperbaiki tulang yang rusak/patah

♦→♦→♦→♦←♦←♦←♦

"Akhirnya, setelah menggunakan skill ini lebih dari 200.000 kali dalam 2 minggu ini. Skill ini berevolusi," gumam Shin di dalam hati.

Selain lukanya sembuh, tulang retak akibat kapak tadi kini ikut sembuh. Jadi Shin tidak perlu ke Ruangan Kesehatan penjara ini, meski dokternya bisa menumbuhkan kembali bagian tubuh yang putus tapi dia masih mengerikan.

Kali ini, Shin maju duluan sambil mengambil kapak orang itu. Shin tak ingin buru-buru menyerang karena tau orang itu bisa menghindar. Saat ia sudah menghindar ia langsung menyernag ke kiri secara mendatar ke arah lehernya.

Namun, dia juga memiliki pisau dan di gunakanlah itu sebagai pertahanan.

Namun, rupanya ia memiliki 2 pisau dan membuat Shin tertusuk di perut. Shin tanpa pikir panjang menggunakan serangan yang sama yaitu pukulan tajam kedepan untuk menembus dada orang itu.

Orang yang tadi Shin bekukan di lantai, kepalanya langsung di lempar kapak oleh Shin.

"Haaaah, sial."

Shin menggunakan skill heal dan berjalan keluar berniat melaporkan hal ini pada penjaga.

"Lagi-lagi aku tidak bisa tidur nyenyak. Yah, sudahlah. Setidaknya hari ini aku mendapatkan pengurangan hukuman 3 bulan," tambah Shin lagi.

[Bersambung]

~Higashi