Menikah bukanlah perkara kecil bagi Tasia. Dengan dilaksanakannya sebuah pernikahan, itu artinya adalah ia akan menjadi seorang istri sah. Statusnya yang adalah anak SMA yang belum tamat sekolah, kini berubah menjadi istri seseorang. Entah mengapa Tasia menjadi berdebar ragu. Apakah ia akan siap menjalani semua itu? Kini ia baru menyadari bahwa usianya terasa belum layak menjadi seorang istri. Ia menyadari bahwa dirinya belum siap mengemban segala kewajiban sebagai perempuan bersuami.
"Tasia.." Panggil Hadyan. Ia menyadari bagaimana gadisnya seketika jadi merenung.
Tasia tersadar dari pikirannya dan mengangguk ringan "Aku tidak keberatan. Lagipula aku sudah berada di sini, apa lagi yang harus ku tunggu?" jawabnya.
Mendengar jawaban tersebut, Hadyan tersenyum lembut dan mengusap kepala gadis itu "Setelah ini sebaiknya kita istirahat. Besok dayang istana akan membantumu bersiap."