Chapter 213 - 212. Bubur Ikan

Lamunan Hadyan langsung buyar. Ia menatap Tasia dengan perasaan takut di dalam hatinya. Tasia kedinginan, namun ia tidak bisa menghangatkan tubuh permaisurinya sendiri. Mana mungkin ia membiarkan Tasia kedinginan di sepanjang tidurnya? Apa yang harus ia lakukan?

"Hadyan.. Tolonglah.." Tasia menggantungkan tangannya di udara, memohon agar Hadyan segera memeluknya seperti biasa. Jemarinya menyentuh kulit Hadyan. Ia tidak terkejut atas suhu tubuh dingin pria itu. Suaminya memiliki suhu tubuh yang dingin. Namun yang ia tau, pria itu akan membuat tubuhnya jadi panas untuk menghangatkan dirinya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS