Tasia dan Dewi terbang ke lantai dua, perlahan menembus jendela tersebut. Tasia menerawang sekeliling. Ternyata kamar tersebut masih lah sebuah kamar tidur, namun tatanan dan dekorasi ruangannya sudah jauh berbeda. Ternyata kamar itu milik seorang remaja laki-laki yang tengah tidur pulas di atas kasur yang direbahkan di atas lantai tanpa ranjang. Tasia menatap anak laki-laki itu dengan seksama. Siapa dia? Seumur-umur, Tasia tidak pernah melihat wajah remaja itu. Ia tidak mirip dengan satu pun kerabat ibunya. Tasia berdecak pinggang dengan wajah bingung, sambil terus menatap remaja itu. Tante Janet tidak memiliki anak laki-laki.
"Ada apa, Anastasia?" Tanya Dewi Sri.
"Aku tidak mengenalnya.." Sahut Tasia. "Sepertinya kita harus ke ruangan yang lainnya."