Tasia tidak sanggup melihat jasad para pelayan dan penjaga yang sudah tergeletak di atas lantai bersimbah darah berwarna hitam layaknya tinta. Saat mati, wujud mereka berubah menjadi seperti semula, yaitu sosok jin. Tasia berjalan dengan tangan terus menghalangi pandangan matanya, agar jangan sampai melihat ke lantai. Karena pemandangan tersebut sangat mengerikan dan dapat membuatnya terbayang-bayang terus selama satu tahun penuh. Meski begitu, ia merasa sangat menyesal dan berterimakasih, karena sesungguhnya pelayan dan penjaga tersebut gugur karena melindungi dirinya.