POV Lia
Aku bisa merasakan tarikan nafas yang terus menerus tak henti hentinya menghujani kulit terbuka di sepanjang leher, kecupan dan pijatan dari Indra pengecap yang terus menerus kau buat aku mabuk dalam candu cintamu.
Pria yang tak pernah aku impikan karena kau menjadi impian dari semua gadis di sekelilingmu, tapi kini lihatlah, aku bahkan tak hanya bisa melihat, aku bahkan bisa merasakan, hangatnya sentuhan tangan yang mencengkeram jari jemariku, kau yang menurunkan bibir menelusuri tengkuk hingga ke tengah punggung.
Bagaimana aku bisa menahan semua gejolak ini, kau membuat kesedihanku larut begitu saja.bagai gula di air hangat, cintamu, perhatianmu, semua itu membuat aku semakin jatuh ke dalam kubangan cinta yang manis.
"Maximilian.."
"Yaa.." kau masih bisa membalas gumaman ku, aku tak bisa menahan nafasmu yang hangat, yang menelusuri punggung terbuka ku.