Sejak perdebatan mereka Mariah dan Lexi saling berdiam diri, Mariah seakan sibuk dengan hasil pemotretan, dan Lexi sejak tadi juga sibuk sendiri, sesekali ekor mata Mariah mencuri lirik, dia melirik apa yang dikerjakan Lexi di dalam kamarnya, berharap kalau pria itu keluar, tapi sepertinya Lexi betah berada di dalam kamarnya.
Terakhir, setelah tak cukup hanya dengan lirikan karena wangi parfum Lexi memenuhi rongga hidungnya, Mariah tak sungkan menoleh dan beranjak dari kursi kerja. Dia keluar dari ruangannya, menghampiri Lexi di luar sana, yang bersiap mengenakan sepatu kulit terbaru, sejak kapan dia memiliki merk itu? Mariah menautkan alis dengan sorot mata yang curiga.
Dia melangkah mendekati Lexi yang tampak jelas tak peduli dengan kedatangannya, pria itu sepertinya benar benar marah dan kesal pada Mariah.