Mendapati ketukan pintu di kamarnya membuat emosi Edward yang masih tampak panas, berteriak.. suaranya masih jelas menyimpan kekecewaan dan kemarahan.
"Masuk!" Ujarnya pada suara ketukan itu.
Bisa bisanya Pauline membuang pelayan pelayan muda yang sudah ia cari dengan susah payah, oke sebenarnya tidak susah payah juga sih, Jack yang mencari orang orang itukan.
Tidak ada yang tersisa satu gadis pun, bagaimana Edward tidak murka.
Tuk!
Segelas teh herbal.mendarat di meja, Edward malas mengangkat kepalanya karena sudah tahu tak ada lagi daun muda yang menarik di rumah ini.
"Kakak ipar, kau tampak sangat kesal dan lelah.." tunggu. Seperti pepatah, tak ada kayu ranting pun jadi.
Edward mengangkat kepalanya perlahan dan dia mendapati wajah sumringah Mariah yang tampak begitu cantik malam ini.
Edward mengangguk kecil, dia kembali memalingkan wajahnya. "Kakak mu membuatku benar benar kesal dan marah." Ujar Edward menyandarkan punggungnya ke kursi.
