Aku bisa gila kalau lama lama seperti ini! Begitu mendengar suara mesin mobil yang memberi tanda pada tamu yang melalui sensor gerbang, membuat kepala Pauline tambah kencang, tambah sakit.
Mau bagaimanapun dia harus menghadapi Edward, tidak bisa terus menghindar seperti kemarin. Dia sudah berpikir masak masak agar bisa menang kali ini. Karena kemarin dia sudah kalah telak.
Derap langkah sol sepatu yang menapaki lantai marmer rumah mewah Edwardo membuat detak jantung Pauline bertambah kencang tak beraturan, rasanya semua yang mengalir dalam dirinya terasa panas dan membakar.
"Pauline Salomon! Aku tahu kau di rumah, keluarlah!" Mendengar suara berat Edward membuat Pauline tercekat tak bisa mengeluarkan kata kata barang sehuruf pun.
"Pauline! Kau mau aku masuk dan menyeretmu keluar!" Seru Edward dengan suaranya yang kasar dan tegas. Dia terdengar begitu marah, atmosfer rumah mewah yang sunyi ini mendadak tambah dingin.