"Kamu siapa???? Kenapa kamu berada di cincin pemberian guru Bahar??? Apa yang coba kamu lakukan?"
Setelah menenangkan dirinya, Arman berusaha mengajukan pertanyaan penting mengenai cincin yang dapat berbicara.
"Siapa aku?? Apakah itu sangat penting buat kami tahu,?? Tapi sebaiknya kamu tidak perlu tahu, aku tidak akan membahayakan Kamu. Ha ha ha, setelah bertahun-tahun, akhirnya aku menemukan seseorang dengan jiwa yang cukup kuat untuk membangunkan diriku,!!! Aku akan memberikan sebuah penawaran!!!"
"Penawaran?" Arman mengedipkan matanya kebingungan. Setelah beberapa saat, wajahnya menjadi gelap dan kata-kata yang mengerikan melompat keluar dari giginya dengan kesulitan: "Aku ingin membalaskan kematian seseorang … Apakah kau bisa melakukan itu?"
"Hehe, aku tidak bisa melakukan hal itu nak."
"Kamu hanya membuang waktuku!"