Carolina sedikit terkejut mendengar ucapan Vera yang memakinya secara terang-terangan seperti itu.
"J*lang munafik? Terima kasih atas pujianmu," balas Carolina sambil tersenyum. Entah kenapa dia tidak merasa tersinggung atas panggilan itu. Itu terdengar cocok untuknya.
Vera sedikit gelagapan melihat Carolina yang tetap tenang dan tidak mengamuk.
Melihat Vera yang seperti itu, Carolina langsung berpikir untuk segera keluar dari toilet. Dia awalnya pergi ke toilet untuk memikirkan rencana bagaimana membuat Vera untuk tidak mengenalnya, tapi karena saat ini Vera sudah mengenalnya, tidak perlu berlama-lama lagi untuk berada di toilet.
Melihat Carolina yang hendak pergi begitu saja, Vera langsung menahan tangan wanita itu.
"Apa lo gak akan meminta gue untuk merahasiakan bahwa lo ternyata sudah menikah? Sepertinya teman-teman kita harus mengetahui kabar bahagia ini, bukan?" tanya Vera sambil tersenyum sinis.