Carolina menatap wanita yang memakai papan nama Kim Mi Hyang di sebelah dada kanan atasnya dengan dahi terangkat. Dia tahu sejak awal wanita itu tidak menyukainya, tapi dia sama sekali tidak mengira Kim Mi Hyang akan bertindak tidak seprofesional ini.
Begitu masuk, wajah wanita terlihat ogah-ogahan dan bibirnya manyun, cara berjalannya pun terlihat dia seperti terpaksa dipanggil kemari. Seperti remaja ketika disuruh ibunya untuk membelikan garam di warung sebelah.
"Bisakah kamu memberikanku laporan perkembangan acara peluncuran produk yang telah disusun oleh pak Ethan sebelumnya?" tanya Carolina yang berusaha untuk bersikap seprofesional mungkin.
"Ah itu… Entahlah," ucap Kim Mi Hyang sambil melihat kuku-kuku di jari-jarinya, dia bahkan tidak melihat ke arah Carolina.
Carolina menggertakkan giginya ketika melihat kelakuan wanita itu, tapi dia berusaha untuk bersabar.