Melihat mata ku yang tajam menatap kearah dirinya membuat Bu Deti langsung memegang tanganku dan berkata kepada ku..
"Maaf.. maaf kan Ibu Aurelia , Ibu hanya ingin kamu hidup dengan bahagia dan juga Ibu hanya ingin ada seseorang yang bisa menjaga mu, membuat Ibu merasa tenang untuk melepaskan dirimu.. !" ucap Bu Deti sambil mengelus-elus tanganku berharap aku dapat mengerti akan sikap dan keputusan nya ini terhadap diriku.
Jujur saja seandainya aku bisa bersuara saat ini , mungkin aku akan mengatakan kata kata yang kurang pantas kepada mereka berdua saat ini, namun aku harus menyadari mungkin ini adalah suatu anugerah bagiku jika aku tidak bisa bersuara saat ini karena aku bisa menghindari segala dosa dosa yang akan aku perbuat dengan sengaja dan sadar diri.