Kini aku hanya bisa menarik nafasku setelah aku mendapatkan jawaban yang membuat aku menjadi sedikit tidak ingin menghormati dirinya lagi dan tidak bisa ku jadikan panutan lagi bagi diriku.
"Bu..... biasanya Ibu yang menentukan lebih dulu, lalu kamilah yang mengikuti Ibu." ucap ku sambil tersenyum tipis, karena aku ingin Bu Deti tersadar akan siapa dirinya di mataku, aku tidak perduli dia ingin seperti apa di mata Om Faisal namun aku tetap ingin Bu Deti di mata ku ini adalah Bu Deti sebagai seorang pemimpin wanita yang tegas dan juga seorang wanita yang tidak suka bertingkah jujur , hari ini aku sesungguhnya benar benar terkejut melihat Bu Deti yang seperti ini aku pun menjadi sering bertanya-tanya dalam hati ku , apakah ini adalah sikap asli dari seorang Bu Deti ? atau sikap kepura puraan Bu Deti ketika berada di depan Om Faisal ? sungguh aku sama sekali tidak percaya dan Sama sekali tidak bisa berfikir untuk bisa menerima semua ini.