Chereads / Lingerie / Chapter 7 - Wajah Asli Om Faisal

Chapter 7 - Wajah Asli Om Faisal

Aku membuka lemari pakaian yang dikatakan oleh Om Faisal kepadaku , Seketika saja mata ini terbelalak dan seakan akan tidak mempercayai akan semua yang aku lihat di hadapanku. Ternyata, semua baju-baju yang ada di dalam lemari pakaian ini, tidak bekas melainkan semua ini adalah baju baru dan benar-benar baru, aku memang sudah lama tidak pernah membeli baju baru , Tetapi aku yakin mengetahui perbedaan mana baju baru dan baju yang sudah pernah dicuci walaupun itu hanya sekali pakai saja, dari baunya baju baju ini sudah tercium ciri khasnya bahwa baju ini sama sekali belum pernah tersentuh oleh air.

Aku terdiam membisu di atas ranjang dengan mata yang masih melihat kearah baju baju yang terpampang rapi didalam lemari itu.

" Salahkah aku bila kini aku mencurigai Om Faisal ?"

aku bertanya dalam hati ku sendiri, karena aku semakin bingung oleh semua ini, laksana orang gila kini mataku mulai berkeliling melihat satu persatu semua barang-barang yang ada di dalam Kamar ini kembali, karena aku mulai mencurigai tempat ini, Aku merasa tempat ini bukan seperti apa yang di katakan oleh Om Faisal kepada ku.

Sesungguhnya untuk siapa kamar ini? mengapa barang barang di dalam kamar ini semua serba baru ? jika Benar kamar ini bekas kakaknya otomatis semua yang ada di sini adalah barang barang lama namun selalu dirawat, namun barang barang yang ada dalam kamar ini benar benar baru seperti keluar dari toko. 

Aku terduduk lemas karena aku merasakan telah dibohongi oleh Om Faisal.

Aku berjalan mendekati jendela lalu aku memegang korden yang terpasang dengan gaya klasik dan indah lalu aku menciumnya dan melihatnya dengan lebih teliti lagi ku telusuri pinggiran korden ini karena aku ingin mencari label merk dari korden ini. Dan ternyata dugaan ku benar.... korden ini terbuat dari kain sutera asli yang diimpor dan harganya sudah tentu sangat mahal.

Lalu aku terduduk di carpet yang terlihat sangat indah di lantai kamar ini dan aku pun mulai mencari cari merk carpet yang terpampang indah dihadapanku ini, dan benar saja lagi lagi nafas ku terasa berhenti karena terkejut, ternyata karpet ini adalah karpet impor dari persia pantas saja karpet ini begitu halus dan tenunannya terlihat sangat rumit sekali . 

"Oh Tuhan..!! Aku tidak boleh mencurigai Om Faisal namun dengan semua ini ... kini aku jadi curiga kepadanya !" benar benar seperti orang gila Aku bertanya sendiri lalu akupun menjawabnya sendiri.

Mataku kini mulai mengarah ke Jam dinding yang ada di kamar ini, hampir saja aku melupakan Om Faisal yang telah menunggu ku di ruang makan. 

Aku segera merapikan rambut ku yang masih terurai basah karena belum aku keringkan, karena aku terlalu berhasrat untuk mencari bukti sehingga aku lupa merapikan diriku sendiri, waktu saat ini mungkin sudah lewat jam makan malam jadi aku hanya menggelung rambutku dan membiarkan masih dalam keadaan basah.

" Aaaaakkhh...!!"

Hampir saja aku terjatuh karena terkejut! namun Om Faisal dengan sigap menarik tangan ku, Ketika aku membuka pintu kamar ini ternyata Om Faisal sudah berdiri di depan pintu kamar ini.

" Aurelia, Mengapa kamu kunci pintu kamar ini? Kamu tahu dari tadi saya berdiri disini sambil mengetuk ngetuk pintu Ini sampai akhirnya yang harus saya lakukan hanya menunggu kamu tersadar untuk keluar dari kamar ini ! entah sampai kapan hal itu saya akan melakukan hal ini ?" 

Om Faisal dengan tampang yang sedikit marah dia berkata kepadaku karena aku membaca dari gerakan bibirnya, dan ini membuat diriku menjadi merasa bersalah benar benar bersalah kepadanya, ini adalah hari pertama ku tinggal di sini namun aku telah membuatnya kecewa hanya karena rasa penasaranku tentang kamar ini dan juga rasa penasaran ku terhadap dirinya.

" Maaf kan saya Om Faisal, saya tadi ketiduran di kamar mandi karena terlalu nyaman sekali berendam di dalam bathtub, maaf kan saya."

Aku terpaksa berbohong kepada Om Faisal, karena aku tidak mau membuat masalah ini menjadi panjang, jika aku menceritakan alasanku kepadanya, aku takut nanti dia tambah menjadi marah dan menilai diriku terlalu lancang.

" AP.....APAA.....!! kamu ... ! Kamu tidur di dalam bathtup ! Apakah kamu terlalu lelah sehingga sampai bisa bisanya kamu tidur di sana ! ok...! ayo kita sekarang makan lalu kamu istirahat kembali, besok aku akan mengajak mu jalan-jalan berkeliling untuk memberitahukan pekerjaan mu."

Amarah Om Faisal kini mulai mereda dan dia pun merangkul diriku, mengajak ku untuk pergi keruang makan bersama dengannya.

Aku hanya bisa tersenyum membalas perkataan Om Faisal, senyum yang mengartikan bahwa mulai saat ini aku akan berhati hati terhadap dirinya.

Om Faisal berjalan melewati ruang makan dan hal ini kembali membuat diriku merasa heran, Aku berpikir Om Faisal akan mengajakku makan di ruang makan rumahnya, namun ternyata dugaan ku salah, Om Faisal mengajak ku makan di balkon lantai 2 , jujur... sesungguhnya aku sangat terkejut dengan semua perlakuannya ini namun aku berusaha menyimpannya dengan baik rasa keterkejutan ku , Karena mulai saat ini aku menjadi paham dan mengerti bahwa aku harus hati-hati menghadapi Om Faisal ini. 

Om Faisal menyuruhku duduk di bangku yang telah disiapkan untukku lalu dia duduk dibangku yang tepat ada dihadapanku, tidak ada percakapan yang keluar dari diriku karena melihat semua tingkah nya yang seperti ini membuat diriku semakin enggan berbicara kepadanya. 

Makan malam ini bukanlah makan malam yang selama ini aku lakukan selama di Yayasan, dan makan malam seperti ini juga bukan makan malam antara Paman dan diriku yang dianggap sebagai Keponakan nya, namun makan malam ini seperti makan malam romantis antara pria dan wanita yang sedang memadu kasih, dan semua itu sangat tidak layak! jujur saja hati ini menjerit dan tidak menerima semua ini, seandainya aku bisa berlari dari sini, aku ingin berlari jauh dari tempat ini, namun aku masih harus berfikir dan kembali berfikir agar waktu dan niat ku ini tidak menjadi sia sia .

" Aurelia, saya tahu kamu bisa membaca gerak bibir, maka saya ingin kamu membaca bibir saya."

Dengan gaya yang sombong Om Faisal berkata kepadaku, sepertinya disini dia ingin menunjukan kepadaku siapa dirinya sesungguhnya. Ternyata kami semua tertipu oleh wajah topengnya.

Yaa... bukan hanya diriku saja yang akan merasa di bohongi jika melihat Om Faisal yang seperti ini, Bu Dety pun akan ikut merasa di bohongi jika tahu Om Faisal seperti ini.

" Aurelia , lihatlah disekelilingmu, tempat ini begitu sepi sehingga menjadikan makan malam kita ini terlihat begitu romantis."

" Dia ternyata sudah gila!" 

Aku memaki Om Faisal dalam hati.

" Saya ingin kamu menyukai semua yang aku belikan untukmu dan aku berikan special hanya kepadamu."

" Apa maksud Om Faisal memberikan semua hanya kepadaku?"

Perkataan Om Faisal sangat tepat bagiku, setidaknya aku bisa mencurahkan rasa penasaranku yang dimulai dari kata katanya sendiri .

"Om Faisal, bisakah kamu jelaskan apa maksud dari kata kata mu?"

" Pelan pelaan yaa... aku akan menceritakan semua, saat ini mari kita bersulang dulu , kamu bisa minum Wine kan? saya sudah membeli Wine yang sangat Mahal sebagai ucapan selamat datang untuk mu didalam rumah ini."

==========>>>>>

Hi para Readers tersayang ,

jangan lupa untuk reviewnya dan batu kuasanya ya..

agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan

Jangan lupa untuk memfollow juga ya... 

Terima kasih,

Salam hormat penuh cinta kasih dari saya selalu .

chandrawati.