Kringg!...
Suara bel istirahat berbunyi.
"keluar yuk" ajak febina
"ayo, gimana kalo kita keliling lingkungan sekolah. biar laura makin tau" ucap mona
"ide bagus." agatha bangkit dari duduk nya lalu berdiri diikuti yang lain nya
Mereka mulai keluar dari kelas dan berjalan untuk melihat-lihat sekolah.
"kita liat itu aja, seru kaya nya" ucap laura dengan menunjuk kearah lapangan yang terdapat para siswa laki-laki sedang bermain bola basket
"tapi lo harus liat dimana aja letak ruangan yang belum lo ketahui" ucap febina
"entaran aja deh ya, gue mau liat mereka" kata laura
"ck, yauda deh ayo" ujar mona menuruti
Kini laura, mona, febina dan agatha telah duduk dipinggir lapangan. di tengah lapangan sana para siswa laki-laki sedang saling merebut bola.
"lo lihat deh ra para lelaki yang lagi duduk dibawah pohon" ucap mona
"iya, kenapa?"
"gue kasih tau tentang mereka dan lo harus dengerin karna ini penting." ucap mona dengan memandang kearah mereka yang sedang duduk dibawah pohon, laura pun mengikuti arah pandang mona
"mereka lima cowok yang berada dibawah pohon sana adalah inti dari geng strom" kata mona
"lo liat. yang dua kancing seragam nya kebuka itu arga, dia ketua geng strom yang sangat disegani. arga juga jago bela diri gak cuma dia doang sih, tapi mereka yang ada disana juga jago dalam segala hal bela diri" lanjut mona
"nah yang disebelah arga itu nama nya david, dia wakil ketua geng strom. david itu terkenal playboy, jadi lo harus hati-hati ra sama tuh orang!" ujar febina
"terus lo liat deh ra cowok yang muka nya kaya papan triplek, datar. dia itu bara sikap dia cuek banget tapi sekali nya ngomong suka nyakitin, tapi pemikiran dia itu dewasa. beda sama yang disebelah nya, itu adit dia orang nya asik, ramah dan care. tapi kalau dia lagi gak suka sama tuh orang, jangan harap ada kata-kata ramah. yang ada malah makian yang keluar dari mulut nya." lanjut febina
"nah yang terakhir itu rio, dia sama kaya adit sifat mereka berdua itu sebelas duabelas deh pokoknya" ucap agatha
"gue liat-liat solidaritas mereka bagus juga." ujar laura
"mereka emang menjungjung solidaritas banget, sama kaya menjaga harga diri. intinya solidaritas dan harga diri mereka itu tinggi."
****