Saat Sung Joon mengendarai mobilnya dan keluar dari hotel, dia tanpa sengaja melihat Ha Ri yang sedang mengobrol dengan anak buahnya. Tanpa pikir panjang Sung Joon pun langsung menghentikan mobilnya dan keluar untuk menemui Ha Ri. Tentu saja Ha Ri shock melihat Sung Joon, dia langsung memeluk Sung Joon dan melepas name tag-nya. Karena asal melempar, nametag itu pun mengenai kepala pegawai hotel. Mengenal siapa pemilik nametag itu, si pegawai langsung memanggil Ha Ri, namun Ha Ri pura2 tak dengar dan langsung mengajak Sung Joon keluar hotel.
Di luar hotel Sung Joon diberitahu kalau mobilnya menghalangi jalan keluar mobil lainnya, jadi dia diminta memindahkannya. Tepat disaat Sung Joon pergi, sipegawai yang membawa nametag milik Ha Ri menghampiri Ha Ri dan memberikan nametag tersebut.
Rasa gugup bercampur cemas terus dirasakan Ha Ri, sampai2 dia terus menggerak2an kakinya saat sudah duduk di depan Sung Joon. Mereka berdua sekarang sudah berada di sebuah restoran. Ha Ri lalu mengarang cerita, dia mengatakan kalau dia benar2 sudah pergi ke London, namun saat disana dia mendapat telepon yang menawarinya bekerja di hotel dan hal itulah yang membuatnya kembali ke Korea. Tanpa menaruh rasa curiga sedikitpun, Sung Joon percaya pada perkataannya, Sung Joon hanya sedikit kecewa karena Ha Ri/ Hye Jin tidak mengabariny. Sung Joon juga mengaku kalau dia punya rencana menyusul Ha Ri/ Hye Jin ke London. Mendengar itu Ha Ri jadi merinding.
Ha Ri kemudian keceplosan bicara, kalau dia tahu Sung Joon bekerja sebagai wakil pimpinan redaksi untuk majalah fashion. Saat Sung Joon bertanya Ha Ri tau darimana, Ha Ri langsung menjawab kalau saat pertama kali mereka bertemu Sung Joon pernah mengatakannya. Walau merasa sedikit ragu kalau dia perna mengatakanya, Sung Joon pun tak menyangkalnya.
Walau punya penampilan yang cantik dan elegan, ternyata Ha Ri juga punya kebiasaan unik. Kalau dia sedang merasa takut, cemas dan sedang berbohong, dia pasti menggerak-gerakkan kakinya.
Ponsel Hye Rin berdering, namun Hye Rin sedang tak ada di mejanya sehingga Shin Hyuk yang mengangkatnya. Sebelum Shin Hyuk sempat mengucapkan kata hallo, orang di seberang sana sudah berteriak dan menceritakan tentang apa yang sudah terjadi pada dirinya. Orang yang menelpon Hye Jin adalah Ha Ri. Ha Ri langsung berhenti bercerita saat mendengar suara Shin Hyuk. Karena Ha Ri bertanya siapa yang mengangkat telepon Hye Jin, jadi Shin Hyuk pun memperkenalkan namanya. Shin Hyuk kemudian meminta Ha Ri untuk menceritakan cerita yang ingin dia katakan dan Shin Hyuk nanti akan menyampaikannya pada Hye Jin. Namun Ha Ri tidak bisa melakukan hal itu, jadi dia lebih memilih untuk mematikan telephonnya.
Setelah menutup teleponnya, Ha Ri langsung bertanya2 apa Hye Jin sudah mengajukan surat pengunduran dirinya atau belum. Ha Ri benar2 merasa harus bertemu dengan Hye Jin dan menceritakan semuanya.
Ha Ri menunggu Hye jin pulang dengan cemas. Dan saat Hye Jin pulang, Ha Ri berniat menceritakan tentang pertemuannya dengan Sung Joon namun pada saat itu suasan Hye Jin sedang kacau balau. Dia terus mengomel tentang Sung Joon. Karena mendengar Hye Jin sekarang begitu membenci Sung Joon, Ha Ri pun jadi melupakan apa yang akan dia ceritakan, dia lebih membiarkan Hye Jin meluapkan isi hatinya terlebih dahulu. Di akhir cerita Hye Jin meminta Ha Ri untuk tidak membicarakan tentang Sung Joon lagi di depannya.
Mendapat pernyataan itu Ha Ri pun jadi bimbang, antara mengatakan apa yang sudah terjadi padanya atau tidak pada Hye Jin. Dan akhirnya dia memutuskan untuk tidak menceritakannya pada Hye Jin. Dia melakukan itu agar Hye Jin tetap bekerja dan tidak khawatir tentang Sung Joon lagi.
Tepat pukul 6 pagi, Sung Joon siap2 berangkat kerja setelah berolahraga. Wuaaah... gaya hidup Sung Joon sehat juga. Sekarang dia sudah berada di sebuah cafe menunggu pesanan kopinya. Ada satu kejadian unik yang terjadi, saking fokusnya pada tablet yang dia pegang, Sung Joon sampai salah minum kopinya, dia malah minum air yang ada di vas bunga. Walaupun sudah salah minum, Sung Joon masih tidak menyadari hal tersebut. Si penjaga cafe sempat bingung melihat kelakuan Sung Joon.
Bukan hanya itu saja kelakuan aneh Sung Joon gara2 terlalu fokus. Dia sampai menabrak pintu kaca saat akan keluar cafe.
Saat akan menyebrang jalang, dia masih sibuk memperhatikan tabletnya sampai dia mendengar suara, "Oh? Ini waktunya pergi." Mendengar itu, Sung Joon langsung mencari sumber suara, namun disana dia tak melihat sosok Hye Ji/ Ha Ri sama sekali. Ya, alasan Sung Joon langsung teringat pada Hye Ri saat mendengar kalimat itu karena pada saat dia dan Hye Ri kecil berjalan bersama, Hye Ri juga mengatakan kalimat itu saat akan menyebrang jalan. Saat itu Hye Ri berkata kalau kalimat itu memang sering dikatakan dia dan keluarganya saat mendapati lampu hijau.
Ya, yang mengatakan hal itu memanglah Hye Jin yang asli. Hye Jin yang punya rambut kribo memang berada di antara penyebrang jalan. Hye Jin terus menyemangati dirinya untuk tidak takut lagi pada Sung Joon, dia memotifasi dirinya dengan gaji bulanan yang akan dia terima. Tepat disaat itu dia dikagetkan oleh Shin Hyuk yang langsung menawarinya kimbab segitiga. Tentu saja Hye Jin tak mau dan langsung berjalan pergi.
Sung Joon yang masih berada di posisinya langsung menghubungi Hye Jin/ Ha Ri untuk menanyakan keberadaannya. Ha Ri pun jujur menjawab kalau dia masih berada di rumahnya. Karena Sung Joon sudah menelponnya duluan, jadi Ha Ri pun mengajaknya janjian ketemu, dengan alasan ada sesuatu yang ingin dia katakan.
Di kantor Han Sul masih mencari2 siapa sebenarnya ponakan di Madam Kim Ra Ra. Tak mau salah tebak, akhirnya Han Sul menjadi baik pada semua pegawai pria yang punya nama depan Kim. Dia membelikan kopi untuk Kim Poong Ho, Kim Joon Woo dan juga Kim Shin Hyuk. Kim Shin Hyuk yang curiga pada kebaikan Han Sul langsung mengira Han Sul sudah memasukkan sesuatu ke dalam kopinya, Shin Hyuk pun langsung memberikan kopi itu pada Hye Jin.
A Reum lalu mengeluh kalau dia merasa mengantuk pada Han Sul dan ingin dibelikan kopi juga. Namun dengan ketusnya Han Sul malah menyuruh A Reum lari2 agar tidak mengantuk lagi.
Tepat disaat itu Sung Joon datang dan langsung masuk ke dalam kantornya. Melihat Sung Joon, semua pegawai wanita mulai mengosipinya. Dia memanggil Sung Joon dengan sebutan Joon gila.
Sung Joon lalu berkata pada semuanya kalau rapat akan dimulai 10 menit lagi. Semua pegawai langsung kebingungan untuk mempersiapkan bahan rapat. Dan Hye Jin hanya berpikiran untuk tidak takut lagi pada Sung Joon, dia berharap 3 bulan berjalan dengan cepat.
Rapat dimulai dan Sung Joon memberikan waktu selama 3 menit untuk setiap tim menyampaikan pendapatnya. Hye Jin yang bertugas sebagai notulen langsung kebingungan karena semua orang di dalam itu menggunakan istilah2 dalam dunia fahion yang tidak dia ketahui sama sekali. Saking gugupnya tidak bisa menulis apa2, Hye Jin sampai salah ambil remote untuk layar LCD. Remote yang Hye Jin ambil pertama adalah remote infra red dan yang kedua adalah lampu sorot. Tentu saja hal itu membuat Sung Joon kesal karena efek yang ditimbulkan dari kesalahan Hye Jin itu semua mengarah padanya.
Rapat selesai dan sebelum pergi Sung Joon menyuruh Hye Jin yang bertugas sebagai notulen untuk memberikan hasil rapat padanya. Masih dalam kondisi gugup Hye Jin mengembalikan semua remote ke tempatnya. Dasar usil Shin Hyuk malah mengerjainya, dia memanggil Hye Jin dengan suara yang dimirip2kan dengan suara Sung Joon. Dengan cepat dan gugup Hye Jin langsung menjawab iya. Melihat kegugupan Hye Jin itu Shin Hyuk langsung tertawa terbahak2.
Shin Hyuk lalu menebak kalau Hye Jin punya pobia terhadap Sung Joon. Tentu saja Hye Jin langsung membantahnya. Namun Shin Hyuk tetap yakin pada penglihatannya karena Hye Jin langsung berubah gugup dan aneh saat ada Sung Joon, padahal kalau tidak ada Sung Joon, Hye Jin bisa bekerja dengan cepat dan bicara dengan lancar. Tak ingin Shin Hyuk mengetahui rahasia yang dia sembunyikan, Hye Jin pun langsung berjalan pergi sambil terus mengomel kalau apa yang Shin Hyuk katakan hanya lah omong kosong. Hehhehe.... Hwang Jung Eum unnie memang cocok banget dengan karakter yang kayak ini. Bisa kayak natural gak dibuat2.
Perbaikan untuk isi rapat pun waktunya Hye Jin lakukan, namun saat menulis Hye Jin menemukan istilah2 yang tak dia mengerti. Dia hendak menanyakan pada pegawai lainnya namun tak ada yang bisa menjawab karena mereka sedang sibuk pada urusan mereka masing-masing.
Mau tak mau Hye Jin pun memberikan hasil rapat dengan hasil tulisan yang sebisanya dia berikan. Tentu saja hal itu mendapatkan celaan dari Sung Joon karena tulisan Hye Jin di nilai hancur. Saking kesalnya Sung Joon sampai melempar laporan Hye Jin dan mengatai Hye Jin sebagai orang yang tak becus bekerja. Sung Joon lalu berpesan agar Hye Jin lebih bekerja dengan keras lagi karena kapan saja Sung Joon bisa memecatnya. Tentu saja mendapat perlakuan seperti itu benar2 membuat hati Hye Jin terluka.
Keluar dari ruangan Sung Joon, Hye Jin langsung diminta tolong oleh A Reum untuk membantu Han Sul memasukkan barang yang sesuai merek ke dalam tas-nya. Sekali lagi, Hye Jin memperlihatkan ketidaktahuannya tentang fashion dan kecantikan. Jangankan mengetahui jenis kosmetik apa itu, nama mereknya saja Hye Jin susah menyebutnya. Hye Jin tidak tahu yang namanya krim, kuas, blush on dan sebagainya. Tepat disaat itu Sung Joon lewat dan hal itu semakin membuat Hye Jin tambah merasa jatuh di depan Sung Joon.
Ternyata kejadian berikutnya semakin memperlihatkan ketidakpandaian Hye Jin dalam bekerja, saat Joo Young meminta Hye Jin mengambilkan BK Corduroy blouson, Hye Jin malah langsung bingung dan gugup ketika mencari pakaian apa yang Joo Young maksud. Saking gugupnya karena disana juga ada Sung Joon, Hye Jin jadi tak mendengar instruksi dari Joo Young dengan benar. Padahal kalau Hye Jin tidak gugup dan bisa mendengar Joo Young dengan benar maka Hye Jin akan cepat menemukan pakaian yang Joo Young maksud.
Saking putus asanya, karena sudah melakukan hal2 yang salah di depan Sung Joon, Hye Jin sampai membentur2kan kepalanya ke meja. Tiba2 Shin Hyuk menaruh mie instan di atas meja sehingga yang dibentur oleh Hye Jin bukan meja melainkan mie instan milik Shin Hyuk. Tentu saja hal itu membuat Hye Jin kesakitan dan kesal. Dia bahkan tak menjawab perkataan Shin Hyuk, dia langsung berjalan pergi. Melihat sikap Hye Jin, Shin Hyuk bisa menebak kalau Hye Jin pasti sedang merasa kesal dengan seseorang.
Kemana Hye Jin pergi, ternyata dia pergi ke kantor lamanya. Disana dia meminta Jong Man untuk menerima nya kembali. Agar Jong Man menerimanya kembali, Hye Jin sampai mengepel lantai kantor dan berencana mentraktir mereka semua. Karena alasan tidak bisa melawan madam Kim, Jong Man pun tak bisa mengabulkan keinginan Hye Jin. Jong Man sendirilah jadinya yang mengantarkan Hye Jin kembali ke kantor Tim Editor The Most.
Baru masuk ke ruangan tim editor, Hye Jin langsung di tarik untuk membantu pekerjaan tim. Mereka semua bekerja seharian dan yang paling banyak bekerja adalah Hye Jin karena dia harus membantu semua pekerjaan pegawai.
Saking lelahnya, di bis Hye Jin sampai ketiduran. Dia tidur sampai memutar-mutar kepalanya. Dia kemudian membuka matanya karena bis berhenti. Tepat disaat itu seorang nenek naik dan denga cepat Hye Jin langsung membantu si nenek dan memberikan tempat duduknya pada si nenek.
Pacar Ha Ri sudah menunggunya di depan rumah, namun Ha Ri tidak mau bicara denganya, dia langsung masuk ke dalam rumah. Tepat disaat itu muncul seorang gadis kecil yang mirip dengan Kim Hye Jin kecil. Si gadis kecil mengaku pada pacar Ha Ri kalau dia adalah adik Ha Ri, dan dia akan membantu si pria untuk baikkan dengan Ha Ri jika si pria mau mentraktirnya makan enak.
Tepat disaat itu Hye Jin datang dan menjewer si gadis kecil. Ya, gadis kecil itu adalah adik Hye Jin yang bernama Hye Rin. Hye Jin pun memberitahu pacar Ha Ri untuk segera pergi karena apa yang Hye Rin katakan semuanya bohong. Hye Jin dan Hye Rin bukanlah adik kakak yang akur, mereka suka bertengkar. Semua itu karena Hye Rin tak suka pada kakaknya yang jelek dan Hye Jin tidak suka adiknya yang suka bertingkah semaunya. Hye Rin suka datang menemui Ha Ri, karena dia suka mengaku2 sebagai adik Ha Ri dan membohongi semua pria yang hendak mendekati Ha Ri.
Ha Ri baru selesai dari kamar mandi dan dia langsung terkejut melihat Hye Jin yang berbaring di depan pintu masuk. Pada Ha Ri, Hye Jin bertanya apa Ha Ri tahu tentang BK Corduroy blouson. Ha Ri tentu saja mengiyakannya karena dia baru membelinya minggu lalu. Hye Jin tentu saja langsung terkejut karena temannya ternyata mengetahui apa maksud istilah itu.
Hye Jin sudah berganti pakaian dan sambil mengemil snack dia terus mendumel tentang apa yang terjadi hari ini padanya. Dia juga mendumel kenapa orang2 menyebut jaket hitam corduroy dengan istilah BK Corduroy blouson. Hye Jin bahkan menyebut orang2 itu sedang pamer karena bisa menyebutkan dan tahu istilah asing itu. Hye Jin kesal karena tidak tahu istilah seperti itu jadi membuatnya tidak bisa bekerja dengan baik, padahal dia bukanlah orang yang bodoh.
"Kau yang salah, jadi kenapa." Ucap Ha Ri sambil melakukan gerakan-gerakan kecil agar tubuhnya tetap indah. "Kenapa kau berpikir mereka hanya pamer? Itu adalah istilah teknis yang digunakan dalam industri itu." jelas Ha Ri yang menambahkan kalau di setiap bidang pasti punya istilah2 tersendiri. Ha Ri juga mengatakan kalau orang yang sebenarnya pamer adalah Hye Jin sendiri karena Hye Jin yang menganggap istilah2 itu tidak penting. Selain itu apa yang di lakukan atasan Hye Jin sudah lah benar, mereka marah sebab Hye Jin tidak bisa bekerja dengan baik. Mendengar semua itu Hye Jin jadi kesal dan marah karena Ha Ri tidak mau berpihak padanya.
Ha Ri lalu bertanya apa Hye Jin sudah bekerja keras untuk bekerja di tim editor The Most. Yang selama ini Hye Jin lakukan hanyalah memikirkan Sung Joon. Hye Jin bahkan belum pernah melihat dan majalah The Most sendiri.
"Jangan hanya menyebutnya pamer atau apapun. Aku tidak berpikir seperti itu." ucap Ha Ri sambil melakukan peregangan. Mendengar Ha Ri berkata seperti itu benar2 membuat Hye Jin kesal, tapi dia tidak bisa berkata apa2. Hye Jin pun memilih masuk kekamarnya.
Di kamar, Hye Jin terus menggerutui Ha Ri, namun dia tak bisa tidur karena terus teringat pada kata2 Ha Ri. Ya, Hye Jin akhirnya sadar kalau apa yang Ha Ri katakan semuanya benar. Hye Jin kemudian pergi ke perputakaan kecil mereka dan di sana, Hye Jin menemukan majalah fashion yang sudah ada catatan kecil dari Ha Ri.
Ha Ri sudah bisa menebak kalau sahabatnya itu pasti akan pergi kesana untuk belajar. Ha Ri menyuruh Hye Jin membaca majalah yang sekarang sudah di tangan Hye Jin, dan dia juga menyuruh Hye Jin untuk menandai semua bagian yang Hye Jin tak ngerti.
Malam itu Hye Jin mulai mempelajari majalah fashion itu. Saking fokusnya belajar, Hye Jin masih sempat membaca saat dia berada di bus. Kejadian lucu pun terjadi, saat Hye Jin berdiri di bus dan sibuk membaca, tiba2 bus mengerem mendadak sehingga membuat Hye Jin terjatuh dan tepat duduk di pangkuan seorang pria gendut. Tentu saja pria gendut itu merasa tak suka namun dia tak koment apa2.
Di rumah, Hye Jin mulai berguru pada Ha Ri dan Ha Ri pun menjelaskan semua yang dia tau pada Hye Jin. Hye Jin benar2 bekerja keras untuk belajar. Dia terus belajar walau sedang terkantuk-kantuk di dalam bus. Informasi yang dia dapat dari Ha Ri terus diapalkannya. Dan setelah menghafal semuanya, Ha Ri pun mengetesnya. Hye Jin bisa menebak nama kosmetik dengan benar.
Ingin mengetes Hye Jin tentang gaya fashion dan nama-nama bentuk pakaian, Ha Ri pun mengajak Hye Jin makan di luar dan menanyakan tentang gaya fashion para gadis yang berlalu lalang. Karena memang dasarnya pintar, Hye Jin pun bisa menjawabnya dengan benar dan tepat.
Di kantor Joon Woo dan Joo Young sedang memasang-masangkan pakaian. Tepat disaat itu Madam Kim muncul dan tak setuju dengan ide mereka, dia kemudian meminta Joon untuk mengambil rok yang berumbai sebagai gantinya. Hye Jin yang mendengar hal tersebut langsung dengan cekatan mengambilkannya untuk Madam Kim.
Melihat kecekatan Hye Jin, madam Kim terlihat senang sampai2 dia mengedipkan matanya pada Hye Jin. Tepat disaat itu Sung Joon lewat dan dia melihat Hye Jin. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Hye Jin terlihat bangga pada dirinya dan bisa mengangkat wajahnya di depan Sung Joon.
Rapat kembali di mulai dan seperti biasa Hye Jin bertugas sebagai notulen. Berbeda dari rapat kemarin, kali ini Hye Jin bisa mengetik semua yang di katakan Joo Young dengan mudah,walau Joo Young menggunakan istilah-istilah. Saking senang dan bersemangatnya saat mengetik, Hye Jin sampai tak sadar saat berteriak "Eee Heee".
Tentu saja semua peserta rapat langsung melihat ke arah Hye Jin, termasuk Sung Joon. Reflek Hye Jin langsung meminta maaf pada semuanya. Selesai rapat dengan bangga Hye Jin memberikan hasil rapat pada Sung Joon dan seperti perkiraan, tak ada yang salah pada tulisan Hye Jin kali ini. Kebanggaan Hye Jin langsung drop saat dia menjatuhkan file-file milik Sung Joon.
Shin Hyuk menghampiri Hye Jin dan memintanya untuk mentraktir hari ini. Awalnya Hye Jin menolak, namun karena Shin Hyuk terus memaksa dengan menggunakan permainan koin, Hye Jin pun tak bisa menolak permintaan Shin Hyuk. Saat kembali ke meja kerjanya, Shin Hyuk tersenyum senang. Euuum... ne orang masih misterius.
Di kantornya Ha Ri mendapatkan sms dari ibu tirinya untuk tidak terlambat di acara makan malam ulang tahun ayahnya.
Hye Jin menyelesaikan tugas dari Joo Young dengan cepat. Melihat kemajuan cara kerja Hye Jin, tentu saja membuat Joo Young senang. Sebelum Hye Jin pergi, Joo Young memintanya untuk mengembalikan buku ke perpustakaan kantor mereka.
Melihat perpustakaan yang begitu besar, Hye Jin pun memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu. Sung Joon mendapat telepon dari Ha Ri yang mengatakan kalau dia memundurkan waktu janjian ketemu mereka.
Dari sekian banyak buku, Hye Jin menemukan buku anak2 yang merupakan hasil cetakan dari tempat ayahnya. Tanpa dia sadari Sung Joon juga masuk ke perpusatakaan itu. Tak lama kemudian ponsel Hye Jin berdering dan itu adalah telepon dari Shin Hyuk yang minta di traktir. Setelah Hye Jin pergi, Sung Joon melewati tempat Hye Jin berdiri sebelumnya. Disana dia melihat buku yang Hye Jin buka sebelumnya.
Ha Ri sampai di rumah ayahnya. Sebelum bertemu sang ayah, Hye Jin bertemu ibu tirinya dulu, karena memang si ibu tiri sudah menunggu kedatangan. Dia ingin menyuruh Ha Ri memberikan kado yang sudah dia sediakan untuk ayahnya. Ibu tiri Ha Ri kita panggil Nyonya Na aja yah, kalau ayahnya kita panggil Tuan Min aja, biar enak nulisnya.
Ha Ri menolak memberikan kado dari Nyonya Na karena dia sudah mempersiapkan sendiri kado untuk sang ayah. Tentu saja sang ayah merasa senang mendapatkan kado tersebut. Tepat disaat itu sang ayah harus pergi untuk mengangkat telepon. Hanya berdua, lagi2 anak dan ibu tiri ini berselisih pendapat. Sampai akhirnya Nyonya Na menyinggung tentang ibu Ha Ri yang merupakan wanita yang tidak benar. Tentu saja pernyataan itu membuat Ha Ri marah dan kesal, sampai2 dia berteriak. Tepat disaat itu Tuan Min muncul dan memarahi Ha Ri. Tuan Mi semakin marah pada Ha Ri karena menyebut Nyonya Min dengan sebutan "wanita itu". saking marahnya Tuan Min sampai menampar Ha Ri. Karena sang ayah terus menyuruhnya untuk minta maaf, jadi Ha Ri pun meminta maaf dengan mata penuh air mata.
Keluar dari rumah, Ha Ri berusaha menghubungi Hye Jin namun sayang Hye Jin sedang sibuk makan teokbokki dengan Shin Hyuk, jadi dia tak bisa mendengar suara getar dari ponselnya. Karena telp tak diangkat, Ha Ri pun mengirim sms, namun sama saja, Hye Rin tak menyadari datangnya sms itu di handpone-nya.
Sung Joon sudah berada di restoran tempat dia dan Ha Ri janjian. Dimana Ha Ri dengan suasana hati yang tidak baik, dia sekarang sudah berada di sebuah bar. Dia minum sendirian sampai mabuk. Disisi lain, Sung Joon terus menunggunya. Tak lama kemudian dia mendapat telepon dari Ha Ri dan memberitahukan keberadaannya.
Setelah puas makan tteokbokki yang di traktir Hye Jin, Shin Hyuk pun mengantarkan Hye Jin ke halte bis dan dia sendiri memutuskan pulang ke rumah dengan berjalan kaki. Setelah melihat Shin Hyuk berjalan pergi, Hye Jin baru melihat ponselnya dan membaca sms dari Ha Ri. Khawatir, Hye Jin pun langsung menghubungi nomor Ha Ri. Ha Ri yang sudah tak sadarkan diri, tak bisa mendengar dan mengangkat telepon dari Hye Jin, sehingga pelayan bar yang mengangkatnya dan memberitahukan keberadaan Ha Ri pada Hye Jin.
Melihat kaki jenjang Ha Ri yang mengenakan rok mini, seorang pria mata keranjang langsung menghampirinya dan mulai menggodanya. Tentu saja Ha Ri tak senang dengan rayuan sipria dan menyuruhnya pergi. Karena si pria tak mau pergi, Ha Ri pun memutuskan pergi namun si pria malah menahannya. Tepat disaat itu Sung Joon datang dan menolong Ha Ri. Ha Ri yang sudah dikendalikan alkohol, tak bisa mengontrol emosi, tanpa pikir panjang, Ha Ri langsung mengambil vas berbentuk kulit nanas dan memukulkannya ke kepala si pria. Sung Joon dan pelayan bar berusaha menenangkan Ha Ri dan si pria itu yang sama2 sudah saling emosi.
Si pria hidung belang pergi ke toilet untuk memeriksa bekas lukanya. Tak lama kemudian Sung Joon menyusulnya. Dia memberi waktu si pria selama 3 menit untuk meminta maaf pada Ha Ri.
Di tempat lain, 3 pegawa dari tim editor The Most, sedang bergosip tentang Sung Joon. Salah satu dari mereka mengatakan kalau ada satu kebiasaan Sung Joon yang tidak semua orang tahu.
Waktu 3 menit sudah habis dan si pria masih ada di tempatnya, dia tidak melakukan apa yang Sung Joon minta. Karena ketidak mauan si pria, Sung Joon pun menyingsingkan lengan bajunya
"Ketika ia berpikir, atau ketika ia memutuskan sesuatu, ia menggulung lengan bajunya. Itu pasti kebiasaannya." Ucap Sung Min dan kita sekarang juga melihat Sung Joon sedang menyingsingkan lengan bajunya. Apa yang akan dilakukan Sung Joon terhadap si pria itu.
Kita tidak diperlihatkan tentang apa yang dilakukan Sung Joon, kita langsung dialihkan pada Hye Jin yang sudah berada di taksi menuju bar tempat Ha Ri berada. Hye Jin telat beberapa detik, saat dia memasuki bar, Sung Joon sudah membawa Ha Ri pergi. Kita kemudian diperlihatkan pada pria yang menggoda Ha Ri tadi, sekarang hidungnya mengeluarkan darah. Wah... ternyata Sung Joon sudah memukulnya.
Sung Joon membawa Ha Ri ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan pada luka di tangannya. Saat akan mengisi biodata, Ha Ri hampir lupa mengisi dengan nama aslinya. Dia pun beralasan kalau dia terlalu marah, sehingga pikirannya tak berjalan dengan baik. Dengan penuh perhatian Sung Joon pun menuliskannya untuk Ha Ri, ya tentu saja Sung Joon menulis nama Kim Hye Jin. Si perawat lalu melihat luka di kening Sung Joon dan menyuruhnya untuk mengisi formulir juga agar mendapatkan pengobatan. Sung Joon merasa itu tak perlu, namun Ha Ri yang merasa bersalah langsung mengatakan kalau hal itu perlu, karena Sung Joon terluka. Ha Ri merasa bersalah karena Sung Joon terluka karena berusaha melindunginya.
Keluar dari rumah sakit, Ha Ri lalu bertanya apa Sung Joon tidak mau tahu alasan dia pergi minum sendirian dan membatalkan janji. Sung Joon bisa menebak kalau Ha Ri sudah mengalami sesuatu yang tidak baik, jadi dia tak mau membahasnya lagi. Ha Ri lalu hendak mengatakan alasan dia ingin bertemu dengan Sung Joon, namun belum sempat dia mengatakannya, Sung Joon malah menariknya ke sebuah kedai dan makan bersama disana.
Sung Joon membelikan Ha Ri haejangguk karena Ha Ri sudah banyak minum. Awalnya Ha Ri berniat makan hanya satu sendok, namun karena rasa haejangguk enak, Ha Ri malah makan lagi dan lagi. Saat makan Sung Joon kemudian bercerita tentag ibunya yang sering membuatkan haejangguk untuk dirinya. Dia juga mengaku bahwa semenjak bertemu dengan Hye jin, dia bisa berbicara tentang segala macam hal.
"Aku kira itu karena sudah lama, sejak aku bertemu seseorang yang dengannya aku tidak perlu menjelaskan siapa diriku." Tambah Sung Joon dan kata2 itu langsung membuat Ha Ri terdiam. Lalu Sung Joon bertanya apa alasan Ha Ri ingin bertemu dengannya. Ha Ri sempat bingung harus berkata apa, dan akhirnya yang keluar dari mulutnya hanya alasan yang dibuat2, dia tak jadi mengatakan kebenarannya pada Sung Joon.
"Ya, ia terluka karena aku. Mengatakan padanya tentang hal itu hari ini sedikit... aku akan bilang padanya lain kali." Ucap Ha Ri dalam hati.
Tanpa Ha Ri sadari, Hye Jin menunggu dirinya di depan rumah dengan gelisah. Saat melihat kedatang Ha Ri, Hye Jin langsung menghampirinya dan bertanya ada apa, apa yang terjadi hari ini? Hye Jin semakin terlihat khawatir saat melihat perban di tangan Ha Ri. Ha Ri sendiri tak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, dia hanya berkata kalau dia luka karena terjatuh.
Di kamar Ha Ri terus menatap nama yang tertera di kantong obat. Tak lama kemudian ponselnya berdering dan itu sms dari Sung Joon.
"Apa kau tidak apa2? Sampai itu sembuh, hati2 dengan tanganmu. Tidurlah dengan nyenyak. Aku segera menemuimu." Sms Sung Joon yang langsung membuat Ha Ri merasa bersalah pada Hye Jin.
Sung Joon sudah berada di cafe untuk memebeli kopi. Lagi2 Sung Joon tak mendengar ucapan si pelayan cafe saat mengatarkan kopi untuknya. Sung Joon hendak minum air dalam vas lagi, namun kali ini si pelayan cafe langsung mengambil vas-nya sehingga Sung Joon tak jadi minum air vas.
Sung Joon kemudian memutuskan pergi dengan membawa kopi, namun tepat disaat itu seseorang menelponnya dan Sung Joon pun langsung menjawabnya, karena banyak bawaan jadi Sung Joon duduk kembali ke kursi. Merasa sudah menduduki sesuatu, Sung Joon pun mengambil buku yang ada di kursi tempat dia duduk.
Di kantor Hye Jin mendapat telepon dari Hye Rin yang meminta untuk di temui di cafe dekat kantor.
Hye Rin menemui Sung Joon dan mengatakan kalau buku yang Sung Joon pegang adalah miliknya. Sung Joon benar2 terdiam melihat Hye Jin kecil ada di hadapannya. Tepat disaat itu Hye Jin masuk dan melihat Sung Joon bertemu denga Hye Rin. Tentu saja Hye jIn merasa takut dan cemas.