"kenapa kamu sangat keras kepala" guman shyaya menangis.
shevan yang mulai sadar dia mendengar ucapan shyaya dia juga merasakan air benih itu jatuh di wajahnya, dia juga merasakan kehangatan dipelukan Shyaya. rasa penasaran membuat Shevan mulai membuka matanya dia menatap wajah mungil shyaya yang berlinang. ini pertama kalinya dalam hidup shevan melihat wanita yang memeluk menangis, biasanya shyaya tidak pernah menunjukkan kelemahannya apa lagi di depannya.
rasa senang shyaya melihat shevan telah sadar dia tersenyum "apa kamu baik-baik saja" camas Shyaya.
shevan menekus kesal "kenapa bisa dia tetap tersenyum disaat dengan keadaan menangis" batin shevan mengerutkan keningnya.
shevan memposisikan dirinya disamping Shyaya. mempertanyakan kenapa dia menangis seperti kehilangan permen karet.
"kenapa kamu menangis?" tanyanya rendah
"tunggu disini aku akan kembali" bukan dijawab malah shyaya pemerintahkan shevan untuk menunggunya, shevan yang tidak ingin ditinggalkan olehnya menarik lengan shyaya hingga jatuh di pangkuan shevan.
"tetaplah disini" bujuk shevan
shyaya terkejut mendengar bujukan shevan tidak biasanya dia bersikap manja diharapkannya malah kesal yang ada.
"tuan muda Van aku hanya sebentar ijinkan aku pergi, okey" tidak menunggu jawaban shyaya beranjak dari pangkuan shevan dan pergi.
shevan tidak paham dengan hatinya kenapa setiap kali dia memiliki masalah shyaya yang jadi korban, shyaya juga yang bisa menenangkan kegelisahannya serta kondisi yang terpuruk yang pernah shevan lalui dimasa lampau "kenapa perasaanku sangat nyaman dipeluknya, apa yang terjadi denganku" ketus shevan kesal.
*masa lalu*
tidak semua orang memiliki keberutungan terus menerus baik dari soal hati, hubungan dan jalan hidup. kadang kala bahkan seseorang yang memenuhi segala ekspektasi keberuntungan belum hidupnya baik-baik saja.
dia yang berparas tampan, tinggi tegap, bekerja keras dan berjiwa mematikan terlalu sempurna memiliki kelemahan.
sayangnya dalam realita seseorang pasti mempunyai masalah sebuah kekuasaan yang terlampau pandai dimulut mungkin inilah yang paling tepat untuk dia yang bernama Shevan Majunda yang memiliki kekuasaan tinggi di kota lane. tapi tidak soal hati yang memiliki kekuatan dan komitmen yang sama, seseorang yang telah berjanji untuk kita menjalani kehidupan bersama, baik dalam susah maupun senang akan dilalui itu tidak berlaku dengan orang yang telah putus asa dalam percintaan.
dimana sang kekasih memilih untuk mengakhiri segalanya dengan cara pergi dari dunia kejam ini itu lah yang pernah dilalui oleh shevan hingga dia tidak pernah merasa nyaman didekat wanita
"aku tidak mau ada hati yang terluka lagi setelah ini, yang mendorong ku sampai pada titik ini. karena aku ingin menyelamatkan hati beberapa orang aku pikir dengan begitu, semua berakhir di diriku. nyatanya masih ada yang terluka, dan itu... kamu shevan" ungkapan dari wanita cantik di kala itu. yang membuat shevan trauma dengan wanita.
***
"ini aku bawain kamu makanan, kamu belum makan sejak kemarin" ucap shyaya membuyarkan lamuna shevan.
shevan hanya memandang wajah wanita disampingnya ingin dia kembali merasakan pelukan dari shyaya untuk menyenangkan hatinya tapi dia tidak ada keberanian untuk meminta.
"shevan, apa kamu mendengar aku" tanyanya lagi
"aku tidak ingin makan"
"tapi kamu lagi sakit"
"apa aku boleh minta sesuatu?" kini keingih itu semakin bertambah, tidak akan ada yang salah bila dia berpelukan dengan wanita di depannya karena semua tau bagaimana mereka di luar kerja.
"Mm..."
"biarkan aku tidur sebentar di pe..pelukanmu"
"Deg" shyaya terbelalak mendengar permintaan stevan yang tidak senonoh bahkan langsung terang-terangan menyatakannya.
"apa kamu memikirkan dia lagi?"
"aku tidak bisa melupakannya" shevan mulai putus asa dengan hati dan juga pikirannya.
shyaya tidak menjawab dia malah membuka penutup makanan, memberikannya kepada shevan "kamu harus makan" shevan menolaknya mentah-mentah dia tidak ingin makan sebelum hatinya membaik.
"buka mulutmu, jangan gara-gara memikirkan yang tidak ada kamu malah sakit, apa kamu tau kalau dia melihatmu seperti ini akan tenang disana? justru dia makin bersalah dengan perbuatannya itu, kamu pikir disana dia tidak menangis? ah jangan goblok soal cinta shevan, sampai kapan lagi kamu harus begini ahk, kamu sama aja seper.." shyaya hampir lupa kendali "ahk sudahlah sekarang buka mulutmu" amarah shyaya meluap tadinya dia masih bisa memanjangkan pria itu tapi sekarang malah singa betina yang nongol.
shevan hanya nurut aja dengan perlakuan shyaya sebenarnya sih dengan begini hatinya telah membaik walau masih ada rasa ingin tapi baginya ini telah cukup untuk menenangkan sang hati.